Tangerang: Pabrik produksi dodol dan kue keranjang Ny Lauw di Neglasari, Kota Tangerang banjir pesanan. Peningkatan pesanan hingga berkali lipat dirasakan jelang perayaan Imlek.
Pemilik pabrik dodol dan kue keranjang Ny Lauw, Reni mengatakan, pesanan di rumah produksinya mulai meningkat sejak dua bulan lalu. Saat ini, pihaknya sudah tidak menerima pesanan lantaran tengah memasuki masa produksi.
"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ada peningkatan. Kita sudah terima pesanan dari 2 bulan sebelumnya. 1 bulan sebelumnya kita telah tutup pesanan. Jadi kurang lebih 2 minggu sebelum Imlek kita sudah mulai produksi," ujar wanita dari generasi ketiga pembuat kue keranjang dan dodol Ny Lauw, Kamis, 8 Februari 2024.
"Kenapa kita menutup pesanan, karena buatannya masih diproduksi secara tradisional, dengan menggunakan alat masak besar dan kayu bakar," sambungnya.
Reni menuturkan, saat produksi pada hari biasa produksi bahan baku menghabiskan sekitar 50 kilogram tepung ketan. Namun, lanjutnya, ketika momen menjelang Imlek, pesanan dodol itu meningkat.
"Saat ini kita bisa memproduksi lebih dari 2 ton tepung ketan sebagai bahan baku utama. Meningkatnya drastis kalau ada momen Imlek," katanya.
Produsen dodol dan kue keranjang Ny Lauw yang sudah berdiri sejak 1962 itu pun mempunyai pembeli yang setia, bukan hanya dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi saja, melainkan hingga luar Pulau Jawa dan luar negeri.
"Pemesan kita ada dari seluruh Indonesia, paling jauh dari Papua. Kita juga ada pesanan dari Singapura. Yang penting pesannya dari jauh hari, kita bisa siapin kita kirim," jelasnya.
Reni menambahkan, untuk mengerjakan pesanan yang meningkat itu, pihaknya melibatkan banyak tenaga kerja. Namun, tenaga kerja itu hanya dipekerjakan sementara.
"Saat ini tenaga kerja kita kurang lebih ada 200 orang. Ini enggak tetap, pas lagi ada even saja seperti Imlek ini," ucap dia.
Dodol dan Kue keranjang Ny Lauw memiliki varian rasa, seperti durian, wijen original, duren wijen kenari, cempedak, mete, dan dodol lapis. Untuk harganya dibanderol mulai dari Rp60 ribu-Rp130 ribu per kilogram.
Tangerang: Pabrik produksi dodol dan kue keranjang Ny Lauw di Neglasari, Kota Tangerang banjir pesanan. Peningkatan pesanan hingga berkali lipat dirasakan jelang
perayaan Imlek.
Pemilik pabrik dodol dan
kue keranjang Ny Lauw, Reni mengatakan, pesanan di rumah produksinya mulai meningkat sejak dua bulan lalu. Saat ini, pihaknya sudah tidak menerima pesanan lantaran tengah memasuki masa produksi.
"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ada peningkatan. Kita sudah terima pesanan dari 2 bulan sebelumnya. 1 bulan sebelumnya kita telah tutup pesanan. Jadi kurang lebih 2 minggu sebelum Imlek kita sudah mulai produksi," ujar wanita dari generasi ketiga pembuat kue keranjang dan dodol Ny Lauw, Kamis, 8 Februari 2024.
"Kenapa kita menutup pesanan, karena buatannya masih diproduksi secara tradisional, dengan menggunakan alat masak besar dan kayu bakar," sambungnya.
Reni menuturkan, saat produksi pada hari biasa produksi bahan baku menghabiskan sekitar 50 kilogram tepung ketan. Namun, lanjutnya, ketika momen menjelang Imlek, pesanan dodol itu meningkat.
"Saat ini kita bisa memproduksi lebih dari 2 ton tepung ketan sebagai bahan baku utama. Meningkatnya drastis kalau ada momen Imlek," katanya.
Produsen dodol dan kue keranjang Ny Lauw yang sudah berdiri sejak 1962 itu pun mempunyai pembeli yang setia, bukan hanya dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi saja, melainkan hingga luar Pulau Jawa dan luar negeri.
"Pemesan kita ada dari seluruh Indonesia, paling jauh dari Papua. Kita juga ada pesanan dari Singapura. Yang penting pesannya dari jauh hari, kita bisa siapin kita kirim," jelasnya.
Reni menambahkan, untuk mengerjakan pesanan yang meningkat itu, pihaknya melibatkan banyak tenaga kerja. Namun, tenaga kerja itu hanya dipekerjakan sementara.
"Saat ini tenaga kerja kita kurang lebih ada 200 orang. Ini enggak tetap, pas lagi ada even saja seperti Imlek ini," ucap dia.
Dodol dan Kue keranjang Ny Lauw memiliki varian rasa, seperti durian, wijen original, duren wijen kenari, cempedak, mete, dan dodol lapis. Untuk harganya dibanderol mulai dari Rp60 ribu-Rp130 ribu per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)