medcom.id, Jakarta: Hingga hari keempat, kepolisian belum bisa mengevakuasi tiga jasad yang diduga masih berada di dalam pabrik petasan yang terbakar di Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan mengatakan mengalami beberapa kendala untuk mengevakuasi ketiga jasad tersebut. Di antaranya jasad korban sudah tidak dalam kondisi utuh.
"Kondisinya (jasad) sudah hancur. Nanti uji laboratorium forensik juga yang akan menentukan," kata Harry di lokasi, Senin 30 Oktober 2017.
Harry menjelaskan tidak bisa sembarangan menyisir lokasi pabrik yang sebagian bangunannya sudah hancur. Menurutnya, kehati-hatian harus dikedepankan agar anak buahnya tak menjadi korban ambrolnya sisa bangunan.
"Bangunan ini 90 persen dalam keadaan terbakar hebat. Untuk masuk ke dalam pun harus penuh kehati-hatian. Jangan sampai ada kejadian lain saat olah TKP," kata Harry.
Dari pantauan di lokasi, sebagian atap bangunan yang tingginya sekitar lima meter ambrol akibat kebakaran dan ledakan. Mesin pabrik dan sejumlah kendaraan pun gosong terbakar.
Baca: 9 Jenazah Korban Ledakan di Kosambi Telah Diambil Keluarga
Pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses meledak sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis 27 Oktober 2017. Pabrik sekaligus gudang itu berlokasi di Jalan Salembaran Jati, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Insiden ini menewaskan 49 orang dari 103 pekerja yang berada di lingkungan pabrik. Sebanyak 46 orang mengalami luka-luka, 28 orang di antaranya dirawat di beberapa rumah sakit.
Dari 28 korban yang dirawat, tujuh korban mengalami luka serius. Selanjutnya, tiga korban mengalami luka bakar hingga 70 persen. Adapun tiga pekerja lainnya dinyatakan selamat dan tak mengalami luka.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ybDMe1Ak" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Hingga hari keempat, kepolisian belum bisa mengevakuasi tiga jasad yang diduga masih berada di dalam pabrik petasan yang terbakar di Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan mengatakan mengalami beberapa kendala untuk mengevakuasi ketiga jasad tersebut. Di antaranya jasad korban sudah tidak dalam kondisi utuh.
"Kondisinya (jasad) sudah hancur. Nanti uji laboratorium forensik juga yang akan menentukan," kata Harry di lokasi, Senin 30 Oktober 2017.
Harry menjelaskan tidak bisa sembarangan menyisir lokasi pabrik yang sebagian bangunannya sudah hancur. Menurutnya, kehati-hatian harus dikedepankan agar anak buahnya tak menjadi korban ambrolnya sisa bangunan.
"Bangunan ini 90 persen dalam keadaan terbakar hebat. Untuk masuk ke dalam pun harus penuh kehati-hatian. Jangan sampai ada kejadian lain saat olah TKP," kata Harry.
Dari pantauan di lokasi, sebagian atap bangunan yang tingginya sekitar lima meter ambrol akibat kebakaran dan ledakan. Mesin pabrik dan sejumlah kendaraan pun gosong terbakar.
Baca: 9 Jenazah Korban Ledakan di Kosambi Telah Diambil Keluarga
Pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses meledak sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis 27 Oktober 2017. Pabrik sekaligus gudang itu berlokasi di Jalan Salembaran Jati, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Insiden ini menewaskan 49 orang dari 103 pekerja yang berada di lingkungan pabrik. Sebanyak 46 orang mengalami luka-luka, 28 orang di antaranya dirawat di beberapa rumah sakit.
Dari 28 korban yang dirawat, tujuh korban mengalami luka serius. Selanjutnya, tiga korban mengalami luka bakar hingga 70 persen. Adapun tiga pekerja lainnya dinyatakan selamat dan tak mengalami luka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)