medcom.id, Tangerang: Sebanyak sembilan jenazah korban ledakan gudang kembang api di Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten telah diambil pihak keluarga. Satu di antaranya adalah warga Kabupaten Lebak, Banten.
"Kita sudah mengimbau, warga yang datang untuk mencari keluarganya diharapkan membawa sejumlah persyaratan. Misalkan membawa rekam gigi geligi, dokumen kependudukan korban, dan bekas sikat gigi atau pakaian korban yang sering dia pakai tapi belum dicuci," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Zaenudin di Tangerang, Senin 30 Oktober 2017.
(Baca: Tim DVI Butuh Data Gigi Korban Ledakan Pabrik Petasan)
Menurut Zaenudin, korban tewas umumnya tak mampu dikenali secara kasat mata karena kondisinya yang sudah hangus. Karena itulah masyarakat yang masih kehilangan anggota keluarganya diminta membawa sejumlah bukti.
"Nanti, data yang ada akan dicocokkan dengan identitas korban yang belum teridentifikasi di RS Kramat Jati," lanjut Zaenudin.
Hingga saat ini, lanjut Zaenudin, baru satu keluarga yang membawa barang milik korban secara lengkap. Sehingga, mereka bisa membawa pulang jenazah anggota keluarganya.
"Satu korban warga Lebak sudah dibawa pulang keluarga," pungkasnya.
(Baca: Posko Ledakan Pabrik Petasan Dibuka Sampai Penyidikan Tuntas)
Sebelumnya, sebanyak 49 orang tewas dalam insiden ledakan pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses di Kecamatan Kosambi. Dua di antaranya meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Tangerang.
Polres Metro Tangerang Kota membuka pelayanan posko ledakan pabrik petasan untuk memberikan informasi terhadap keluarga korban. Posko dibuka sampai semua korban tewas berhasil diidentifikasi.
Hingga saat ini, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri berhasil mengidentifikasi sembilan dari 47 korban kebakaran gudang kembang api di Kosambi. Masing-masing adalah Surnah, 14; Slamet Rahmat (Garut); Marwati binti Atip (Tangerang); Sutrisna bin Alim (Tangerang); Asep Angga Gunawan (Subang); Aminah binti Ambeng (Tangerang); Maryati binti Dai (Tangerang); Nilawati (Tangerang), dan Unia (Tangerang).
medcom.id, Tangerang: Sebanyak sembilan jenazah korban ledakan gudang kembang api di Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten telah diambil pihak keluarga. Satu di antaranya adalah warga Kabupaten Lebak, Banten.
"Kita sudah mengimbau, warga yang datang untuk mencari keluarganya diharapkan membawa sejumlah persyaratan. Misalkan membawa rekam gigi geligi, dokumen kependudukan korban, dan bekas sikat gigi atau pakaian korban yang sering dia pakai tapi belum dicuci," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Zaenudin di Tangerang, Senin 30 Oktober 2017.
(Baca: Tim DVI Butuh Data Gigi Korban Ledakan Pabrik Petasan)
Menurut Zaenudin, korban tewas umumnya tak mampu dikenali secara kasat mata karena kondisinya yang sudah hangus. Karena itulah masyarakat yang masih kehilangan anggota keluarganya diminta membawa sejumlah bukti.
"Nanti, data yang ada akan dicocokkan dengan identitas korban yang belum teridentifikasi di RS Kramat Jati," lanjut Zaenudin.
Hingga saat ini, lanjut Zaenudin, baru satu keluarga yang membawa barang milik korban secara lengkap. Sehingga, mereka bisa membawa pulang jenazah anggota keluarganya.
"Satu korban warga Lebak sudah dibawa pulang keluarga," pungkasnya.
(Baca: Posko Ledakan Pabrik Petasan Dibuka Sampai Penyidikan Tuntas)
Sebelumnya, sebanyak 49 orang tewas dalam insiden ledakan pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses di Kecamatan Kosambi. Dua di antaranya meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Tangerang.
Polres Metro Tangerang Kota membuka pelayanan posko ledakan pabrik petasan untuk memberikan informasi terhadap keluarga korban. Posko dibuka sampai semua korban tewas berhasil diidentifikasi.
Hingga saat ini, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri berhasil mengidentifikasi sembilan dari 47 korban kebakaran gudang kembang api di Kosambi. Masing-masing adalah Surnah, 14; Slamet Rahmat (Garut); Marwati binti Atip (Tangerang); Sutrisna bin Alim (Tangerang); Asep Angga Gunawan (Subang); Aminah binti Ambeng (Tangerang); Maryati binti Dai (Tangerang); Nilawati (Tangerang), dan Unia (Tangerang).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)