Jakarta: Satu keluarga beranggotakan empat jiwa meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bencana tanah longsor ini terjadi pada Jumat, 7 Juni 2024.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende Yulius Emanuel Riwu mengungkapkan keempat korban merupakan warga RT 05 RW 02 Kelurahan Rewarangga Selatan, Kabupaten Ende.
“Ada empat orang, satu keluarga. Rumahnya persis di tebing, kondisinya rawan sekali pada saat hujan,” kata Yulius seperti dikutip dari Antara, Jumat, 7 Juni 2024.
Yulius membeberkan korban jiwa tersebut masing-masing bernama Bernadus Bata (48, suami), Hendrika Oka (40, istri), serta kedua anak mereka yakni MAW (7) dan E (1). Keempatnya sedang tidur saat kejadian.
"Keempat korban meninggal berada dalam rumah dan saat kejadian masih tidur," terangnya.
Ia menjelaskan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Ende tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis, 6 Juni 2024, sekitar pukul 19.00 Wita.
"Di belakang rumah mereka ada penahan tanah, tapi bukan dari tembok, semacam disusun pakai sak-sak semen, itu yang runtuh," ujarnya.
Usai menerima laporan, personel gabungan bersama warga langsung melakukan evakuasi terhadap para korban. Keempat korban rencananya akan dimakamkan pada Sabtu, 8 Juni 2024, di Pekuburan Katolik Mautapaga.
"Pemakaman seluruhnya ditangani pemerintah daerah," katanya.
Yulius mengimbau utamanya warga yang bermukim di dataran tinggi dan lereng untuk selalu waspada terjadi bencana alam tanah longsor. Pasalnya meskipun sudah memasuki musim kemarau, hujan masih kerap mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Ende.
Jakarta: Satu keluarga beranggotakan empat jiwa meninggal dunia akibat tertimbun
tanah longsor di Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende,
Nusa Tenggara Timur (NTT). Bencana tanah longsor ini terjadi pada Jumat, 7 Juni 2024.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) Kabupaten Ende Yulius Emanuel Riwu mengungkapkan keempat korban merupakan warga RT 05 RW 02 Kelurahan Rewarangga Selatan, Kabupaten Ende.
“Ada empat orang, satu keluarga. Rumahnya persis di tebing, kondisinya rawan sekali pada saat hujan,” kata Yulius seperti dikutip dari
Antara, Jumat, 7 Juni 2024.
Yulius membeberkan korban jiwa tersebut masing-masing bernama Bernadus Bata (48, suami), Hendrika Oka (40, istri), serta kedua anak mereka yakni MAW (7) dan E (1). Keempatnya sedang tidur saat kejadian.
"Keempat korban meninggal berada dalam rumah dan saat kejadian masih tidur," terangnya.
Ia menjelaskan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Ende tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis, 6 Juni 2024, sekitar pukul 19.00 Wita.
"Di belakang rumah mereka ada penahan tanah, tapi bukan dari tembok, semacam disusun pakai sak-sak semen, itu yang runtuh," ujarnya.
Usai menerima laporan, personel gabungan bersama warga langsung melakukan evakuasi terhadap para korban. Keempat korban rencananya akan dimakamkan pada Sabtu, 8 Juni 2024, di Pekuburan Katolik Mautapaga.
"Pemakaman seluruhnya ditangani pemerintah daerah," katanya.
Yulius mengimbau utamanya warga yang bermukim di dataran tinggi dan lereng untuk selalu waspada terjadi bencana alam tanah longsor. Pasalnya meskipun sudah memasuki musim kemarau, hujan masih kerap mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Ende.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)