Malang: Harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Malang, Jawa Timur, merangkak naik menjelang Ramadan. Berdasarkan pantauan di Pasar Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, salah satu bahan pokok yang mengalami kenaikan harga cabai rawit.
Salah seorang pedagang di Pasar Kepanjen, Umi, 52, mengatakan, harga cabai rawit sebelumnya berkisar di angka Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan saat ini, harga cabai rawit mengalami peningkatan hingga Rp70 ribu per kilogram.
“Karena mau puasa semua bahan pada naik, harga cabai dan bawang merah yang paling besar. Tapi kalau cabai Probolinggo masih murah sekitar Rp50 ribu tapi kualitasnya kurang,” katanya, Senin 4 Maret 2024.
Selain cabai rawit, sejumlah bahan pokok yang harganya mulai merangkak naik antara lain telur, bawang putih dan bawang merah. Kenaikan harga sejumlah bahan pokok tersebut telah terjadi sejak sepekan terakhir.
Sebelumnya harga bawang merah dan bawang putih berkisar Rp30-32 per kilogram. Namun saat ini harga bawang merah dan bawang putih naik mencapai Rp35 ribu per kilogram.
Kemudian harga telur ayam yang sebelumnya berada di kisaran Rp27-28 ribu per kilogram, kini naik mencapai Rp32 ribu per kilogram. Kenaikan harga bahan pokok ini diprediksi terus terjadi hingga menjelang Hari Raya Idulfitri.
“Ini kan mau puasa terus Lebaran, kebutuhan banyak. Orang banyak bikin kue lebaran, jadi ada peningkatan. Mungkin sampai selesai Lebaran kalau telur,” ujar Umi.
Sementara itu, Kepala Satgas Pangan Kabupaten Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan harga sejumlah bahan pokok di Pasar Kepanjen. Ia menyebutkan bahwa, harga cabai rawit mengalami kenaikan Rp5.000.
"Memang terjadi kenaikan untuk bapokting jenis cabai rawit, kenaikannya mencapai Rp5 ribu," katanya.
Gandha menerangkan, kenaikan harga cabai rawit ini terjadi lantaran masalah distribusi. Sebab menurutnya ada beberapa daerah ada yang mengalami gagal panen cabai rawit selama beberapa pekan terakhir.
"Tadi sudah disampaikan oleh rekan-rekan dari disperindag serta dinas ketahanan pangan, untuk distribusi akan dipercepat, sehingga produk-produk cabai rawit akan membanjiri pasaran, diharapkan harga bisa turun," tegasnya.
Di sisi lain, selama pengecekan harga di Pasar Kepanjen, Satgas Pangan Kabupaten Malang menemukan bahwa harga beras premium mulai mengalami penurunan. Harga beras yang semula seharga Rp17.000 hingga Rp17.500, turun menjadi Rp14.500 hingga Rp15.000.
"Pada saat kami melaksanakan pengecekan, terjadi penurunan harga sebesar Rp500 sampai Rp1.000 untuk jenis beras premium. Ini sudah berangsur-angsur turun untuk harga beras. Ditambah lagi kegiatan-kegiatan operasi pasar seperti ini, yang mana banyak membantu sekali masyarakat, masyarakat tampak antusias," terangnya.
Sebagai informasi, pada hari ini, Senin 4 Maret 2024, Satgas Pangan Kabupaten Malang menggelar operasi pasar di Pasar Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Dalam kegiatan ini masyarakat bisa mendapatkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp10.200 per kilogram serta minyak goreng kemasan seharga Rp15.500 per liter.
Berdasarkan pantauan Medcom.id, ratusan warga terlihat mengantri panjang dalam operasi pasar kali ini. Mereka rela antri sejak pagi hari untuk bisa mendapatkan beras dan minyak goreng murah.
Salah seorang warga yang mengantri, Yuyun, mengaku harga beras di pasaran saat ini masih terhitung mahal, berkisar antara Rp16-17 ribu per kilogram. Oleh karena itu, ia rela antri selama kurang lebih satu jam untuk bisa mendapat beras murah.
"Kami beli untuk dikonsumsi saja," katanya usai mendapatkan beras murah di operasi pasar.
Pada operasi pasar di Pasar Kepanjen kali ini, masyarakat bisa mendapatkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp10.200 per kilogram. Selain itu, minyak goreng kemasan dijual seharga Rp15.500 per liter.
Wakil Pimpinan Bulog Cabang Malang, Mochamad Bramanda, mengatakan, pihaknya hampir setiap hari menggelar operasi pasar di lima daerag yang berada di wilayah kerjanya. Yakni di Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan.
"Jadi dibagi dan jadwalnya nanti bisa dilihat di dinas ketahanan pangan, karena kami operasi pasar juga berdasarkan surat dari dinas ketahanan pangan," katanya.
Bramanda mengaku, jumlah beras SPHP yang digelontorkan untuk operasi pasar bervariasi. Ia mencontohkan, pada operasi pasar yang dilaksanakan di Pasar Kepanjen ada total 4 ton beras yang dijual untuk masyarakat.
"Jadi tergantung lokasi dan tergantung permintaan juga. Seperti ini yang kecil 4 ton, tapi ada yang 8 ton juga, tergantung animo masyarakatnya," bebernya.
Malang: Harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Malang, Jawa Timur, merangkak naik menjelang Ramadan. Berdasarkan pantauan di Pasar Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, salah satu
bahan pokok yang mengalami kenaikan harga cabai rawit.
Salah seorang pedagang di
Pasar Kepanjen, Umi, 52, mengatakan, harga cabai rawit sebelumnya berkisar di angka Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan saat ini, harga cabai rawit mengalami peningkatan hingga Rp70 ribu per kilogram.
“Karena mau puasa semua bahan pada naik, harga cabai dan bawang merah yang paling besar. Tapi kalau cabai Probolinggo masih murah sekitar Rp50 ribu tapi kualitasnya kurang,” katanya, Senin 4 Maret 2024.
Selain cabai rawit, sejumlah bahan pokok yang harganya mulai merangkak naik antara lain telur, bawang putih dan bawang merah. Kenaikan harga sejumlah bahan pokok tersebut telah terjadi sejak sepekan terakhir.
Sebelumnya harga bawang merah dan bawang putih berkisar Rp30-32 per kilogram. Namun saat ini harga bawang merah dan bawang putih naik mencapai Rp35 ribu per kilogram.
Kemudian harga telur ayam yang sebelumnya berada di kisaran Rp27-28 ribu per kilogram, kini naik mencapai Rp32 ribu per kilogram. Kenaikan harga bahan pokok ini diprediksi terus terjadi hingga menjelang Hari Raya Idulfitri.
“Ini kan mau puasa terus Lebaran, kebutuhan banyak. Orang banyak bikin kue lebaran, jadi ada peningkatan. Mungkin sampai selesai Lebaran kalau telur,” ujar Umi.
Sementara itu, Kepala Satgas Pangan Kabupaten Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan harga sejumlah bahan pokok di Pasar Kepanjen. Ia menyebutkan bahwa, harga cabai rawit mengalami kenaikan Rp5.000.
"Memang terjadi kenaikan untuk bapokting jenis cabai rawit, kenaikannya mencapai Rp5 ribu," katanya.
Gandha menerangkan, kenaikan harga cabai rawit ini terjadi lantaran masalah distribusi. Sebab menurutnya ada beberapa daerah ada yang mengalami gagal panen cabai rawit selama beberapa pekan terakhir.
"Tadi sudah disampaikan oleh rekan-rekan dari disperindag serta dinas ketahanan pangan, untuk distribusi akan dipercepat, sehingga produk-produk cabai rawit akan membanjiri pasaran, diharapkan harga bisa turun," tegasnya.
Di sisi lain, selama pengecekan harga di Pasar Kepanjen, Satgas Pangan Kabupaten Malang menemukan bahwa harga beras premium mulai mengalami penurunan. Harga beras yang semula seharga Rp17.000 hingga Rp17.500, turun menjadi Rp14.500 hingga Rp15.000.
"Pada saat kami melaksanakan pengecekan, terjadi penurunan harga sebesar Rp500 sampai Rp1.000 untuk jenis beras premium. Ini sudah berangsur-angsur turun untuk harga beras. Ditambah lagi kegiatan-kegiatan operasi pasar seperti ini, yang mana banyak membantu sekali masyarakat, masyarakat tampak antusias," terangnya.
Sebagai informasi, pada hari ini, Senin 4 Maret 2024, Satgas Pangan Kabupaten Malang menggelar operasi pasar di Pasar Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Dalam kegiatan ini masyarakat bisa mendapatkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp10.200 per kilogram serta minyak goreng kemasan seharga Rp15.500 per liter.
Berdasarkan pantauan Medcom.id, ratusan warga terlihat mengantri panjang dalam operasi pasar kali ini. Mereka rela antri sejak pagi hari untuk bisa mendapatkan beras dan minyak goreng murah.
Salah seorang warga yang mengantri, Yuyun, mengaku harga beras di pasaran saat ini masih terhitung mahal, berkisar antara Rp16-17 ribu per kilogram. Oleh karena itu, ia rela antri selama kurang lebih satu jam untuk bisa mendapat beras murah.
"Kami beli untuk dikonsumsi saja," katanya usai mendapatkan beras murah di operasi pasar.
Pada operasi pasar di Pasar Kepanjen kali ini, masyarakat bisa mendapatkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp10.200 per kilogram. Selain itu, minyak goreng kemasan dijual seharga Rp15.500 per liter.
Wakil Pimpinan Bulog Cabang Malang, Mochamad Bramanda, mengatakan, pihaknya hampir setiap hari menggelar operasi pasar di lima daerag yang berada di wilayah kerjanya. Yakni di Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan.
"Jadi dibagi dan jadwalnya nanti bisa dilihat di dinas ketahanan pangan, karena kami operasi pasar juga berdasarkan surat dari dinas ketahanan pangan," katanya.
Bramanda mengaku, jumlah beras SPHP yang digelontorkan untuk operasi pasar bervariasi. Ia mencontohkan, pada operasi pasar yang dilaksanakan di Pasar Kepanjen ada total 4 ton beras yang dijual untuk masyarakat.
"Jadi tergantung lokasi dan tergantung permintaan juga. Seperti ini yang kecil 4 ton, tapi ada yang 8 ton juga, tergantung animo masyarakatnya," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)