Surabaya: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, geram karena vaksinasi massal di Stadion Gelora 10 November dimanfaatkan pekerja dari luar Surabaya. Selain pekerja perusahaan di luar Surabaya, mereka bukan warga Surabaya.
"Vaksinasi masaal ini buat orang Surabaya, atau orang non-ktp Surabaya yang domisili dan bekerja di Surabaya," kata Eri di Surabaya, Minggu, 11 Juli 2021.
Baca: Langkah Rama Herawati Wujudkan Banda Aceh Merdeka Sampah
Eri mengaku mengetahui langsung ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi massal hari kelima, Sabtu, 10 Juli 2021. Eri merasa kecolongan karena vaksinasi massal itu dimanfaatkan para karyawan perusahaan dari luar atau bekerja di luar Surabaya
Dari hasil asesmen petugas, Eri menyebut beberapa karyawan mengaku perusahaannya memiliki kantor cabang di Surabaya, sementara kantor pusatnya berada di luar daerah. Sementara seluruh karyawan yang ada di kantor pusat diikutkan vaksinasi massal di G10N Surabaya.
"Ternyata, seluruh karyawannya yang ada di kantor pusat dibawa ke Surabaya. Ini perusahaannya akan saya panggil, karena tidak begitu caranya," ungkapnya.
Eri menyayangkan sikap yang diambil oleh perusahaan-perusahaan yang ada di luar daerah tersebut. Dia berharap setiap perusahaan yang ada di Surabaya dapat menjaga amanah dan kepercayaan yang telah diberikan.
"Kami kasih amanah tolong dijaga, jangan seperti itu. Perusahaan kalau itu kantor pusatnya di sana (luar Surabaya), ya minta (vaksin) ke Pemda setempat, jangan di Surabaya. Saya kan harus lindungi warga Surabaya, dan orang yang bekerja di Surabaya," ujar Eri.
Surabaya: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, geram karena
vaksinasi massal di Stadion Gelora 10 November dimanfaatkan pekerja dari luar Surabaya. Selain pekerja perusahaan di luar Surabaya, mereka bukan warga Surabaya.
"Vaksinasi masaal ini buat orang Surabaya, atau orang non-ktp Surabaya yang domisili dan bekerja di Surabaya," kata Eri di Surabaya, Minggu, 11 Juli 2021.
Baca:
Langkah Rama Herawati Wujudkan Banda Aceh Merdeka Sampah
Eri mengaku mengetahui langsung ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi massal hari kelima, Sabtu, 10 Juli 2021. Eri merasa kecolongan karena vaksinasi massal itu dimanfaatkan para karyawan perusahaan dari luar atau bekerja di luar Surabaya
Dari hasil asesmen petugas, Eri menyebut beberapa karyawan mengaku perusahaannya memiliki kantor cabang di Surabaya, sementara kantor pusatnya berada di luar daerah. Sementara seluruh karyawan yang ada di kantor pusat diikutkan vaksinasi massal di G10N Surabaya.
"Ternyata, seluruh karyawannya yang ada di kantor pusat dibawa ke Surabaya. Ini perusahaannya akan saya panggil, karena tidak begitu caranya," ungkapnya.
Eri menyayangkan sikap yang diambil oleh perusahaan-perusahaan yang ada di luar daerah tersebut. Dia berharap setiap perusahaan yang ada di Surabaya dapat menjaga amanah dan kepercayaan yang telah diberikan.
"Kami kasih amanah tolong dijaga, jangan seperti itu. Perusahaan kalau itu kantor pusatnya di sana (luar Surabaya), ya minta (vaksin) ke Pemda setempat, jangan di Surabaya. Saya kan harus lindungi warga Surabaya, dan orang yang bekerja di Surabaya," ujar Eri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)