Banda Aceh: Di tengah kesibukannya menjadi ibu rumah tangga, Rama Hermawati menghabiskan waktunya dengan mengelola sampah di Bank Sampah Universitas Syah Kuwala (Unsyiah), Banda Aceh.
Aktivitas ini telah dimulai jauh sejak 11 tahun yang lalu. Rama menginisiasi ibu-ibu kompleks tempatnya tinggal untuk sama-sama membangun sebuah pusat pengelolaan sampah rumah tangga di permukimannya. Sampah organik yang dikumpulkan diolah menjadi pupuk kompos.
"Sudah 11 tahun yang lalu. Jadi kita ada komunitas ibu-ibu di situ, kebetulan di Komplek Universitas Unsyiah. Jadi kita buat komunitas di situ, ada 4 orang ibu-ibu, yang kita sebut Kelompok Usaha Bersama Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (KUBPSRT)," ujar Rama, Sabtu, 10 Juli 2021.
Ide ini ia dapatkan pasca kunjungannya ke Jerman untuk menemani suami yang melakukan studi di sana. Melihat pengelolaan sampah di negara tersebut, Rama termotivasi untuk mempraktekkannya juga, dimulai dari sampah rumah tangganya sendiri.
Hingga saat ini, Rama berhasil mengembangkan programnya hingga bekerja sama dengan mahasiswa Uinsyah. Ia tak pernah segan berbagi ilmu untuk mengolah sampah. Dengan harapan, Indonesia bisa bebas dari sampah di tahun 2025. (Mentari Puspadini)
Banda Aceh: Di tengah kesibukannya menjadi ibu rumah tangga, Rama Hermawati menghabiskan waktunya dengan mengelola sampah di Bank Sampah Universitas Syah Kuwala (Unsyiah), Banda Aceh.
Aktivitas ini telah dimulai jauh sejak 11 tahun yang lalu. Rama menginisiasi ibu-ibu kompleks tempatnya tinggal untuk sama-sama membangun sebuah pusat pengelolaan sampah rumah tangga di permukimannya. Sampah organik yang dikumpulkan diolah menjadi pupuk kompos.
"Sudah 11 tahun yang lalu. Jadi kita ada komunitas ibu-ibu di situ, kebetulan di Komplek Universitas Unsyiah. Jadi kita buat komunitas di situ, ada 4 orang ibu-ibu, yang kita sebut Kelompok Usaha Bersama Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (KUBPSRT)," ujar Rama, Sabtu, 10 Juli 2021.
Ide ini ia dapatkan pasca kunjungannya ke Jerman untuk menemani suami yang melakukan studi di sana. Melihat pengelolaan sampah di negara tersebut, Rama termotivasi untuk mempraktekkannya juga, dimulai dari sampah rumah tangganya sendiri.
Hingga saat ini, Rama berhasil mengembangkan programnya hingga bekerja sama dengan mahasiswa Uinsyah. Ia tak pernah segan berbagi ilmu untuk mengolah sampah. Dengan harapan, Indonesia bisa bebas dari sampah di tahun 2025. (
Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)