Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Jumlah Kasus PMK di Sleman Lebih Tinggi Dibanding Kesembuhan

Ahmad Mustaqim • 06 September 2022 20:35
Sleman: Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat angka kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) masih lebih tinggi dibanding angka kesembuhan hewan ternak. Per 4 September, jumlah total kasus PMK sebanyak 6.924 ekor ternak.
 
"Dari jumlah 6.924 PMK itu yakni 2.858 ekor sembuh dan 3.383 ekor masih sakit," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono dihubungi, Selasa, 6 September 2022.
 
Baca: Pemkab Sleman Proses Pengajuan Ganti Rugi Ternak Mati Akibat PMK

Suparmono mengatakan ada 390 ekor ternak warga mati akibat PMK. Sementara ternak warga yang terpaksa dipotong ada 293 ekor.
 
Jika dirinci lagi, sapi potong paling banyak terjangkiti PMK, yakni 2.346 ekor sakit, 2.459 ekor sembuh, 266 ekor mati, dan 179 potong paksa. Menyusul kemudian sapi perah, kerbau, kambing, dan domba.

Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY per 3 September, ada 12.991 ekor terjangkiti PMK. Rinciannya, 4.945 ekor masih sakit, 7.137 ekor sembuh, 468 ekor mati, dan 441 ekor dipotong bersyarat.
 
Menurut Suparmono jumlah penambahan kasus harian PMK sudah tidak begitu signifikan. Penambahan kasus dalam sehari saat ini tidak sampai puluhan.
 
Ia mengatakan pemerintah berupaya memenuhi ketersediaan obat-obatan untuk ternak terjangkiti PMK. Selain itu penyemprotan desinfektan juga terpenuhi di lokasi kasus lama maupun baru.
 
"Jadi secara umum kasus PMK sudah landai. Obat-obatan full diberikan, desinfektan sudah terpenuhi. Dalam beberapa waktu ke depan kami akan melakukan vaksinasi kembali," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan