Bandung: Tim peneliti dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung telah memberikan dua kali penyuntikan terhadap 200 relawan atau subjek dalam uji klinis vaksin covid-19 pabrikan Sinovac, Tiongkok. Proses uji klinis pun masih berlangsung dengan target 1.620 subjek.
"Yang tahap dua (penyuntikan dua kali), sekitar 200-an relawan. Nah kami bagian dari angka tadi," ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai penyuntikan di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 14 September 2020.
Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, proses uji klinis masih memiliki waktu yang panjang terutama dalam merekrut relawan untuk menjadi subjek. Pasalnya tak semua relawan lolos menjadi subjek setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan.
"Masih berproses panjang, karena baru 400-an yang sudah disuntik tahap satu," ungkapnya.
Baca: Suntik Kedua Emil Harap Vaksin Meningkatkan Imunitas
Emil berharap, uji klinis tersebut bisa memberikan harapan di tengah pandemi covid-19 yang terus meningkat. Emil meminta warga untuk tidak kendor menerapkan protokol kesehatan.
"Ikhtiar proses ini kita doakan sama-sama agar berhasil," harap Emil.
Emil optimistis uji klinis yang tengah dilakukan tim dari Unpad tersebut dapat berjalan baik. Terutama seluruh relawan yang menjadi subjek berdampak baik dan mampu meningkatkan imunitas.
"Karena kalau tidak berhasil, kita juga harus cari cara lagi mencari ending dari yang namanya covid ini. tapi kalau vaksin ini insyaallah berhasil, maka ini memberikan harapan covid bisa berakhir dengan diberikannya vaksin yang hadir sekarang," tukasnya.
Bandung: Tim peneliti dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung telah memberikan dua kali penyuntikan terhadap 200 relawan atau subjek dalam uji klinis
vaksin covid-19 pabrikan Sinovac, Tiongkok. Proses uji klinis pun masih berlangsung dengan target 1.620 subjek.
"Yang tahap dua (penyuntikan dua kali), sekitar 200-an relawan. Nah kami bagian dari angka tadi," ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai penyuntikan di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 14 September 2020.
Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, proses uji klinis masih memiliki waktu yang panjang terutama dalam merekrut relawan untuk menjadi subjek. Pasalnya tak semua relawan lolos menjadi subjek setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan.
"Masih berproses panjang, karena baru 400-an yang sudah disuntik tahap satu," ungkapnya.
Baca: Suntik Kedua Emil Harap Vaksin Meningkatkan Imunitas