Bogor: Wali Kota Bogor Bima Arya mengeklaim penerapan ganjil genap saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro mampu menurunkan mobilitas warga. Tren kasus positif covid-19 harian di Kota Bogor juga cenderung menurun.
"Penurunan mobilitas warga juga cukup berdampak pada penurunan jumlah kasus harian Covid-19 di Kota Bogor, saat penerapan kebijakan sistem ganjil genap dilaksanakan pada akhir pekan," ungkap Bima Arya kepada medcom.id, Bogor, Jawa Barat, Senin, 15 Februari 2021.
Bima memerinci terkait penurunan kasus covid-19 harian di Kota Bogor, pada 6 Februari 2021 kasusnya sangat tinggi, dengan 187 per hari. Kemudian, pada 14 Februari 2021 kasus positifnya turun 109.
"Jadi, kita lihat ada angka yang terus menurun dari minggu lalu. Kita masih akan pelajari besok dan beberapa hari ke depan. Tetapi trennya sudah terlihat, ada indikasi yang sangat kuat tren itu menurun saat penerapan ganjil genap," jelas Bima.
Baca: Jungle Waterpark Bogor Disegel dan Diberi Denda Rp10 Juta
Masih kata dia, data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukan bahwa kasus harian covid-19 menurun 41,7 persen. Tren tersebut terlihat dari angka terkonfirmasi positif setiap harinya sejak 6 Februari hingga 14 Februari 2021.
"Dengan rincian 187, 178, 175, 174, 165, 150, 129, 128 dan pada Minggu, 14 Februari 2021 jumlahnya 109 kasus," sebut dia.
Bima menyatakan, penurunan kasus ini mungkin saja selain karena ganjil genap juga karena penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro di tingkat RT/RW.
"Makanya kita lihat juga data-data di wilayah itu. Jadi titik-titik yang diperketat itu apakah memang berkurang jumlah positifnya dari titik-titik itu. Maka harus dianalisis lagi, dugaan saya berkurangnya ini karena dua hal tadi. Karena di satu sisi digempur lewat ganjil genap, di sisi lain wilayah diperkuat dari PPKM," tambahnya.
Bogor: Wali Kota Bogor Bima Arya mengeklaim penerapan ganjil genap saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro mampu menurunkan mobilitas warga. Tren kasus positif c
ovid-19 harian di Kota Bogor juga cenderung menurun.
"Penurunan mobilitas warga juga cukup berdampak pada penurunan jumlah kasus harian Covid-19 di Kota Bogor, saat penerapan kebijakan sistem ganjil genap dilaksanakan pada akhir pekan," ungkap Bima Arya kepada medcom.id, Bogor, Jawa Barat, Senin, 15 Februari 2021.
Bima memerinci terkait penurunan kasus covid-19 harian di Kota Bogor, pada 6 Februari 2021 kasusnya sangat tinggi, dengan 187 per hari. Kemudian, pada 14 Februari 2021 kasus positifnya turun 109.
"Jadi, kita lihat ada angka yang terus menurun dari minggu lalu. Kita masih akan pelajari besok dan beberapa hari ke depan. Tetapi trennya sudah terlihat, ada indikasi yang sangat kuat tren itu menurun saat penerapan ganjil genap," jelas Bima.
Baca: Jungle Waterpark Bogor Disegel dan Diberi Denda Rp10 Juta
Masih kata dia, data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukan bahwa kasus harian covid-19 menurun 41,7 persen. Tren tersebut terlihat dari angka terkonfirmasi positif setiap harinya sejak 6 Februari hingga 14 Februari 2021.
"Dengan rincian 187, 178, 175, 174, 165, 150, 129, 128 dan pada Minggu, 14 Februari 2021 jumlahnya 109 kasus," sebut dia.
Bima menyatakan, penurunan kasus ini mungkin saja selain karena ganjil genap juga karena penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro di tingkat RT/RW.
"Makanya kita lihat juga data-data di wilayah itu. Jadi titik-titik yang diperketat itu apakah memang berkurang jumlah positifnya dari titik-titik itu. Maka harus dianalisis lagi, dugaan saya berkurangnya ini karena dua hal tadi. Karena di satu sisi digempur lewat ganjil genap, di sisi lain wilayah diperkuat dari PPKM," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)