Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat volume kubah lava Gunung Merapi sudah melampaui 1 juta meter kubik. Sementara, tidak semua volume kubah lava bisa dihitung volumenya
"Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.098.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.800 meter kubik per hari," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam laporan sepekan aktivitas Gunung Merapi, Jumat, 9 April 2021.
Kubah lava tersebut bertumbuh dalam periode 2–8 April 2021, meski tidak besar. Sebab, volume kubah lava pekan lalu sebesar 1.060.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan kubah lava yakni 13.400 meter kubik per hari.
Baca: Awan Panas Guguran Merapi Meluncur 1,2 Km
Hanik menuturkan, terjadi pertumbuhan kubah lava menunjukkan perubahan morfologi (bentuk fisik) gunung tersebut. Selain itu, ia melanjutkan, morfologi posisi puncak gunung juga alami perubahan.
"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara 8 April terhadap 1 April 2021 menunjukkan ketinggian kubah tengah, yaitu sebesar 75 meter," kata dia.
Hanik mengatakan, terjadi 13 kali guguran awan panas dalam sepekan terakhir. Luncuran material awan panas mencapai 1,5 kilometer ke barat daya dengan rekaman dalam seismogram dengan amplitudo maksimal 59 milimeter dan durasi 141 detik. Guguran awan panas tersebut juga menyebabkan hujan abu tipis.
Baca: Gunung Merapi Semburkan 11 Kali Lava Pijar Sejauh 800 Meter
"Dilaporkan terjadi hujan abu tipis di Ngipiksari, Klangon, dan Deles pada 3 April 2021. Guguran lava teramati sebanyak 119 kali dengan jarak luncur maksimal 1.100 meter ke arah barat daya dan 3 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 300 meter," ungkapnya.
Adapun peristiwa kegempaan dalam sepekan terakhir terjadi lebih dari 1.000 kali. Rinciannya, 13 kali gempa awan panas guguran, 16 kali gempa fase banyak, 1.042 kali gempa guguran, 8 kali gempa hembusan, dan 6 kali gempa tektonik. Menurut dia, intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu.
Hanik menambahkan, Gunung Merapi masih berstatus siaga dengan jarak aman aktivitas manusia di luar radius lima kilometer dari puncak. Pihaknya mengingatkan masyarakat di dekat aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi mewaspadai risiko banjir lahar.
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat volume kubah lava
Gunung Merapi sudah melampaui 1 juta meter kubik. Sementara, tidak semua volume kubah lava bisa dihitung volumenya
"Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.098.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.800 meter kubik per hari," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam laporan sepekan aktivitas Gunung Merapi, Jumat, 9 April 2021.
Kubah lava tersebut bertumbuh dalam periode 2–8 April 2021, meski tidak besar. Sebab, volume kubah lava pekan lalu sebesar 1.060.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan kubah lava yakni 13.400 meter kubik per hari.
Baca: Awan Panas Guguran Merapi Meluncur 1,2 Km
Hanik menuturkan, terjadi pertumbuhan kubah lava menunjukkan perubahan morfologi (bentuk fisik) gunung tersebut. Selain itu, ia melanjutkan, morfologi posisi puncak gunung juga alami perubahan.
"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara 8 April terhadap 1 April 2021 menunjukkan ketinggian kubah tengah, yaitu sebesar 75 meter," kata dia.
Hanik mengatakan, terjadi 13 kali guguran awan panas dalam sepekan terakhir. Luncuran material awan panas mencapai 1,5 kilometer ke barat daya dengan rekaman dalam seismogram dengan amplitudo maksimal 59 milimeter dan durasi 141 detik. Guguran awan panas tersebut juga menyebabkan hujan abu tipis.
Baca: Gunung Merapi Semburkan 11 Kali Lava Pijar Sejauh 800 Meter
"Dilaporkan terjadi hujan abu tipis di Ngipiksari, Klangon, dan Deles pada 3 April 2021. Guguran lava teramati sebanyak 119 kali dengan jarak luncur maksimal 1.100 meter ke arah barat daya dan 3 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 300 meter," ungkapnya.
Adapun peristiwa kegempaan dalam sepekan terakhir terjadi lebih dari 1.000 kali. Rinciannya, 13 kali gempa awan panas guguran, 16 kali gempa fase banyak, 1.042 kali gempa guguran, 8 kali gempa hembusan, dan 6 kali gempa tektonik. Menurut dia, intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu.
Hanik menambahkan, Gunung Merapi masih berstatus siaga dengan jarak aman aktivitas manusia di luar radius lima kilometer dari puncak. Pihaknya mengingatkan masyarakat di dekat aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi mewaspadai risiko banjir lahar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)