Bintan: Kepala UPTD Dinas Pemadam Kebakaran Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Nurwendi, mengatakan kebakaran hutan dan lahan di daerah itu dalam sepekan terakhir mencapai 60 hektare.
Kebakaran menyasar lahan gambut dan semak belukar tersebar di tiga kecamatan, yakni Toapaya, Gunung Kijang, dan Teluk Bintan.
"Sejak sepekan terakhir, hampir tiap hari terjadi karhutla," kata Nurwendi di Bintan, Jumat, 12 Maret 2021.
Dia menyebut pemicu kebakaran diduga kelalaian manusia yang membuka lahan dengan cara membakar. Pemicu lainnya ialah cuaca ekstrem seperti panas disertai angin kencang.
Baca juga: 22 Warga Satu Kompleks di Solo Terpapar Covid-19
Pihaknya berharap pihak kepolisian setempat mengusut tuntas apabila ada dugaan pelaku pembakaran hutan dan lahan secara sengaja.
"Pelaku pembakaran hutan dan lahan harus ditindak tegas, karena dapat memicu kerugian materil yang tak sedikit," tuturnya.
Lebih lanjut, Nurwendi menyampaikan telah menyiagakan personel dan mobil pemadam kebakaran 1x24 jam, mengingat karhutla diprediksi masih marak terjadi di daerah tersebut.
Siaga karhutla turut melibatkan satgas gabungan terdiri dari Damkar, TNI-Polri, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, termasuk masyarakat.
Bintan: Kepala UPTD Dinas Pemadam Kebakaran Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Nurwendi, mengatakan
kebakaran hutan dan lahan di daerah itu dalam sepekan terakhir mencapai 60 hektare.
Kebakaran menyasar lahan gambut dan semak belukar tersebar di tiga kecamatan, yakni Toapaya, Gunung Kijang, dan Teluk Bintan.
"Sejak sepekan terakhir, hampir tiap hari terjadi karhutla," kata Nurwendi di Bintan, Jumat, 12 Maret 2021.
Dia menyebut pemicu kebakaran diduga kelalaian manusia yang membuka lahan dengan cara membakar. Pemicu lainnya ialah cuaca ekstrem seperti panas disertai angin kencang.
Baca juga:
22 Warga Satu Kompleks di Solo Terpapar Covid-19
Pihaknya berharap pihak kepolisian setempat mengusut tuntas apabila ada dugaan pelaku pembakaran hutan dan lahan secara sengaja.
"Pelaku pembakaran hutan dan lahan harus ditindak tegas, karena dapat memicu kerugian materil yang tak sedikit," tuturnya.
Lebih lanjut, Nurwendi menyampaikan telah menyiagakan personel dan mobil pemadam kebakaran 1x24 jam, mengingat karhutla diprediksi masih marak terjadi di daerah tersebut.
Siaga karhutla turut melibatkan satgas gabungan terdiri dari Damkar, TNI-Polri, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, termasuk masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)