Batam: Dinas Kesehatan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, mengingatkan warga untuk tidak sembarangan mengonsumsi buah agar terhindar penularan virus nipah. Warga diminta untuk menjaga kebersihan.
"Buah bekas gigitan kelelawar, misalnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Selasa, 2 Februari 2021.
Ia meminta masyarakat menjaga kebersihan secara menyeluruh, mulai dari diri sendiri, makanan, rumah, dan lingkungan. Ia mengatakan, hingga kini virus nipah bersifat zoonosis.
Zoonosis adalah jenis penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia. Pada virus nipah dapat menular melalui bekas gigitan hewan yang terinfeksi virus itu.
Baca: Kepri Waspadai Virus Nipah dari Malaysia
Didi mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan mengonsumsi buah. Karena penularan virus utamanya dari kelelawar dan babi.
"Belum ada transmisi human to human," jelanya.
Epidemiolog dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, Defriman Djafri mengatakan sanitasi dan kebersihan lingkungan harus dijaga dengan baik oleh peternak. Terutama usaha peternakan babi, untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus nipah di Tanah Air.
"Ada tiga komponen yang perlu diperhatikan terkait virus nipah. Pertama, agen atau virusnya sendiri, kedua personal, yakni orang yang wajib menjaga sanitasi dan ketiga lingkungan," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.
Batam: Dinas Kesehatan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, mengingatkan warga untuk tidak sembarangan mengonsumsi buah agar terhindar penularan
virus nipah. Warga diminta untuk menjaga kebersihan.
"Buah bekas gigitan kelelawar, misalnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Selasa, 2 Februari 2021.
Ia meminta masyarakat menjaga kebersihan secara menyeluruh, mulai dari diri sendiri, makanan, rumah, dan lingkungan. Ia mengatakan, hingga kini virus nipah bersifat zoonosis.
Zoonosis adalah jenis penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia. Pada virus nipah dapat menular melalui bekas gigitan hewan yang terinfeksi virus itu.
Baca: Kepri Waspadai Virus Nipah dari Malaysia
Didi mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan mengonsumsi buah. Karena penularan virus utamanya dari kelelawar dan babi.
"Belum ada transmisi
human to human," jelanya.
Epidemiolog dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, Defriman Djafri mengatakan sanitasi dan kebersihan lingkungan harus dijaga dengan baik oleh peternak. Terutama usaha peternakan babi, untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus nipah di Tanah Air.
"Ada tiga komponen yang perlu diperhatikan terkait virus nipah. Pertama, agen atau virusnya sendiri, kedua personal, yakni orang yang wajib menjaga sanitasi dan ketiga lingkungan," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)