Solo: Front Pembela Islam (FPI) Solo mengaku kecewa dengan pembubaran yang dilakukan pemerintah pusat. Ketua FPI Solo, M Syukur Wahyunudin, mengaku bakal terus berjuang.
"FPI dibubarkan, kita masih bisa berjuang dengan nama yang lain. Meskipun sebenarnya kita kecewa, karena kita merasa tidak layak untuk dibubarkan," ujar Syukur, di Solo, Jawa Tengah, Kamis, 31 Desember 2020.
Dia mengaku, masih menunggu perintah FPI Pusat. Syukur menegaskan, FPI bersama seluruh anggotanya tetap berjuang dengan nama dan bentuk apapun.
Baca: Eks Simpatisan FPI Diajak 'Hijrah' ke GP Anshor
"Kecewa iya, tapi kita tidak akan membuat kegaduhan. Imbauan sementara ke anggota, agar tetap menjaga kondusivitas Kota Solo. Apalagi di masa pandemi harus tetap jaga kondisi sambil menunggu komando dari imam besar," ungkapnya.
Namun, Syukur menyayangkan stigma terkait FPI yang beredar di masyarakat. Pasalnya FPI dikabarkan mendukung gerakan ISIS.
"Itu kan dulu, sebelum kita mengetahui orang-orang yang terlibat di dalam ISIS. Tapi sekarang kan kita tidak mendukungnya, itu tidak banyak dikabarkan ke masyarakat," bebernya.
Solo: Front Pembela Islam (
FPI) Solo mengaku kecewa dengan pembubaran yang dilakukan pemerintah pusat. Ketua FPI Solo, M Syukur Wahyunudin, mengaku bakal terus berjuang.
"FPI dibubarkan, kita masih bisa berjuang dengan nama yang lain. Meskipun sebenarnya kita kecewa, karena kita merasa tidak layak untuk dibubarkan," ujar Syukur, di Solo, Jawa Tengah, Kamis, 31 Desember 2020.
Dia mengaku, masih menunggu perintah FPI Pusat. Syukur menegaskan, FPI bersama seluruh anggotanya tetap berjuang dengan nama dan bentuk apapun.
Baca: Eks Simpatisan FPI Diajak 'Hijrah' ke GP Anshor
"Kecewa iya, tapi kita tidak akan membuat kegaduhan. Imbauan sementara ke anggota, agar tetap menjaga kondusivitas Kota Solo. Apalagi di masa pandemi harus tetap jaga kondisi sambil menunggu komando dari imam besar," ungkapnya.
Namun, Syukur menyayangkan stigma terkait FPI yang beredar di masyarakat. Pasalnya FPI dikabarkan mendukung gerakan ISIS.
"Itu kan dulu, sebelum kita mengetahui orang-orang yang terlibat di dalam ISIS. Tapi sekarang kan kita tidak mendukungnya, itu tidak banyak dikabarkan ke masyarakat," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)