Surabaya: Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, Syafiq Syauqi alias Gus Syafiq, mengajak eks anggota Front Pembela Islam (FPI) bergabung dengan GP Anshor. Tujuannya untuk membangun negeri bersama dengan bergandengan tangan.
"Kita sangat terbuka lebar dengan siapa pun, apalagi teman-teman FPI yang sebenarnya juga mazhabnya sama, Ahlussunnah wal Jamaah, bahkan (mazhabnya dalam hukum Islam) Syafi'i," kata Gus Syafiq, dikonfirmasi, Kamis, 31 Desember 2020.
Gus Syafiq mencontohkan, keterbukaan Ansor dengan bergabungnya beberapa anggota FPI ke Barisan Serbaguna Ansor (Banser) di Sampang, Madura, beberapa bulan lalu. Mereka bergabung setelah insiden pengadangan Ma'ruf Amin.
"Maka saya kira kita bisa bersama-sama, bergandengan tangan, membangun negeri ini," ujarnya.
Baca: FPI DIY Legawa Dibubarkan Pemerintah Pusat
Pemerintah telah resmi membubarkan organisasi massa (ormas) Front Pembela Islam (FPI). Pembubaran iberdasarkan keputusan bersama pejabat tinggi negara.
Pembubaran disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD di kantornya, Rabu, 30 Desember 2020.
Dalam penjelasannya, Mahfud menegaskan jika FPI dilarang melakukan segala bentuk aktivitas di Indonesia.
Sementara itu, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej, mengatakan keputusan pemerintah ini dilakukan setelah melalui berbagai pertimbangan. Salah satunya, ditemukan 35 orang anggota FPI terlibat tindak pidana terorisme.
"Berdasarkan data sebanyak 35 orang terlibat tindak pidana terorisme dan 29 orang telah dijatuhi pidana. Di samping itu 206 orang melakukan tindak pidana umum, dan 100 di antaranya telah dijatuhi pidana,” ujar Edward.
Selain itu, pemerintah juga mendapatkan laporan adanya tindakan pelanggaran hukum lainnya. Seperti melakukan razia atau sweeping di tengah masyarakat.
“Menurut penilaian terjadi pelanggaran ketentuan hukum, seperti pengurus dan anggota kerap kali melakukan razia atau sweeping di tengah masyarakat yang mana itu tugas aparat penegak hukum,” ujarnya.
Surabaya: Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, Syafiq Syauqi alias Gus Syafiq, mengajak eks anggota Front Pembela Islam (
FPI) bergabung dengan GP Anshor. Tujuannya untuk membangun negeri bersama dengan bergandengan tangan.
"Kita sangat terbuka lebar dengan siapa pun, apalagi teman-teman FPI yang sebenarnya juga mazhabnya sama, Ahlussunnah wal Jamaah, bahkan (mazhabnya dalam hukum Islam) Syafi'i," kata Gus Syafiq, dikonfirmasi, Kamis, 31 Desember 2020.
Gus Syafiq mencontohkan, keterbukaan Ansor dengan bergabungnya beberapa anggota FPI ke Barisan Serbaguna Ansor (Banser) di Sampang, Madura, beberapa bulan lalu. Mereka bergabung setelah insiden pengadangan Ma'ruf Amin.
"Maka saya kira kita bisa bersama-sama, bergandengan tangan, membangun negeri ini," ujarnya.
Baca: FPI DIY Legawa Dibubarkan Pemerintah Pusat
Pemerintah telah resmi membubarkan organisasi massa (ormas) Front Pembela Islam (FPI). Pembubaran iberdasarkan keputusan bersama pejabat tinggi negara.
Pembubaran disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD di kantornya, Rabu, 30 Desember 2020.
Dalam penjelasannya, Mahfud menegaskan jika FPI dilarang melakukan segala bentuk aktivitas di Indonesia.
Sementara itu, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej, mengatakan keputusan pemerintah ini dilakukan setelah melalui berbagai pertimbangan. Salah satunya, ditemukan 35 orang anggota FPI terlibat tindak pidana terorisme.
"Berdasarkan data sebanyak 35 orang terlibat tindak pidana terorisme dan 29 orang telah dijatuhi pidana. Di samping itu 206 orang melakukan tindak pidana umum, dan 100 di antaranya telah dijatuhi pidana,” ujar Edward.
Selain itu, pemerintah juga mendapatkan laporan adanya tindakan pelanggaran hukum lainnya. Seperti melakukan razia atau sweeping di tengah masyarakat.
“Menurut penilaian terjadi pelanggaran ketentuan hukum, seperti pengurus dan anggota kerap kali melakukan razia atau sweeping di tengah masyarakat yang mana itu tugas aparat penegak hukum,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)