Surabaya: Banjir akibat luapan Sungai Sempar melanda Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, selama tiga hari, Selasa-Kamis, 9-10 Desember 2020. Banjir juga terjadi di Kota Sampang karena luapan air Sungai Kemuning.
Arus lalu lintas Surabaya-Madura tak bisa dilalui. Sementara untuk menghindari kemacetan, pengendara diarahkan petugas melewati jalur utara (pantura).
"Di Sampang, banjir terjadi akibat luapan air dari Sungai Kemuning yang tak mampu menampung debit air karena hujan," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Bangkalan, Iptu Arif Junaidi, saat dikonfirmasi, Kamis, 10 Desember 2020.
Baca: DIY Minta Kabupaten/Kota Tingkatkan Pengawasan Prokes
Titik banjir di Bangkalan terjadi di sekitar Pasar Blega yang dilintasi jalur utama Surabaya-Madura. Hujan deras yang mengguyur beberapa kecamatan di Bangkalan menyebabkan debit air di Sungai Semapar tinggi. Bahkan meluap dan menggenangi jalan sejak Selasa malam.
Untuk menghindari kemacetan, petugas berjaga-jaga di akses keluar Jembatan Suramadu sisi Madura di Tangkil. Kendaraan yang keluar dari Suramadu dan hendak ke Sampang-Pamekasan-Sumenep dialihkan ke jalur utara. Begitu pula yang dari Sampang.
Sementara Kepala Satuan Lalu Lintas Poles Sampang, AKP Ayip Rizal, menjelaskan air menggenangi jalur utama di tengah kota sepanjang 400 meter. "Ketinggian air 70-90 senti," ungkapnya.
Kendaraan dari Pamekasan yang hendak ke arah Bangkalan atau Surabaya, kata Ayip, diarahkan melalui jalur utara, yakni Banyuates, Tanjung Bumi, dan tembus di Bangkalan kota. "Kalau yang kadung masuk ke Sampang (dari Bangkalan) ada jalan alternatif, yaitu dari Jalan Perintis kami tekukkan ke kanan melalui depan polres, Taman Bunga, mentok kemudian ke Takobu, Diponegoro," ujar Ayip.
Surabaya:
Banjir akibat luapan Sungai Sempar melanda Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, selama tiga hari, Selasa-Kamis, 9-10 Desember 2020. Banjir juga terjadi di Kota Sampang karena luapan air Sungai Kemuning.
Arus lalu lintas Surabaya-Madura tak bisa dilalui. Sementara untuk menghindari kemacetan, pengendara diarahkan petugas melewati jalur utara (pantura).
"Di Sampang, banjir terjadi akibat luapan air dari Sungai Kemuning yang tak mampu menampung debit air karena hujan," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Bangkalan, Iptu Arif Junaidi, saat dikonfirmasi, Kamis, 10 Desember 2020.
Baca:
DIY Minta Kabupaten/Kota Tingkatkan Pengawasan Prokes
Titik banjir di Bangkalan terjadi di sekitar Pasar Blega yang dilintasi jalur utama Surabaya-Madura. Hujan deras yang mengguyur beberapa kecamatan di Bangkalan menyebabkan debit air di Sungai Semapar tinggi. Bahkan meluap dan menggenangi jalan sejak Selasa malam.
Untuk menghindari kemacetan, petugas berjaga-jaga di akses keluar Jembatan Suramadu sisi Madura di Tangkil. Kendaraan yang keluar dari Suramadu dan hendak ke Sampang-Pamekasan-Sumenep dialihkan ke jalur utara. Begitu pula yang dari Sampang.
Sementara Kepala Satuan Lalu Lintas Poles Sampang, AKP Ayip Rizal, menjelaskan air menggenangi jalur utama di tengah kota sepanjang 400 meter. "Ketinggian air 70-90 senti," ungkapnya.
Kendaraan dari Pamekasan yang hendak ke arah Bangkalan atau Surabaya, kata Ayip, diarahkan melalui jalur utara, yakni Banyuates, Tanjung Bumi, dan tembus di Bangkalan kota. "Kalau yang kadung masuk ke Sampang (dari Bangkalan) ada jalan alternatif, yaitu dari Jalan Perintis kami tekukkan ke kanan melalui depan polres, Taman Bunga, mentok kemudian ke Takobu, Diponegoro," ujar Ayip.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)