Samarinda: Kalimantan Timur menjadi daya tarik bagi sejumlah negara Eropa untuk berinvestasi mengembangkan energi terbarukan. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, telah melakukan pertemuan melalui undangan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia untuk bertemu sejumlah duta besar negara-negara Eropa.
Duta besar yang hadir dalam pertemuan di antaranya Duta Besar New Zealand Kevin Burnett, Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin, Duta Besar Jerman Ina Lepel, Duta Besar Finlandia Pekka Kaihilahti, Duta Besar Swedia Daniel Blockert, Duta Besar Denmark Sten Frimodt Nielsen, Duta Besar Italy Benedetto Latteri, Duta Besar Irlandia Padraig Francis dan Duta Besar Swiss Olivier Zehnder.
"Mereka lebih tertarik untuk berinvestasi pada pengembangan energi terbarukan," kata Akmal dalam keterangan pers, Kamis, 17 Oktober 2024.
Energi yang akan dikembangkan adalah tenaga surya atau solar cell. Usaha tersebut potensial dikembangkan di Kutai Kartanegara, Samarinda, Paser dan Kutai Barat.
Akmal menjelaskan Kaltim akan terus bertransformasi dari penggunaan energi fosil menuju energi terbarukan. Di sejumlah perusahaan tambang misalnya, saat ini sudah perlahan mulai mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dalam operasional tambang mereka.
Selain itu mereka juga berharap bisa berkontribusi untuk pembangunan IKN dengan mendorong para pengusaha dari negara-negara itu berinvestasi ke Kaltim.
"Makanya saya minta teman-teman di DPMPTSP harus lebih sigap. Jangan hanya mengandalkan China, tapi negara-negara yang peduli energi terbarukan harus kita sambut," jelas Akmal.
Diskusi juga menyinggung rencana dukungan negara-negara tersebut untuk berinvestasi di Kalimantan Timur sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN). Pasalnya kata Akmal, dalam perspektif ekonomi dan IKN, posisi Kaltim sangat rasional. Karena Kaltim memiliki insfratruktur yang sudah cukup memadai.
Sebagian duta besar juga membicarakan tentang pentingnya desentralisasi bagi Indonesia. Sebab desentralisasi akan memberikan ruang bagi daerah untuk menyiapkan ekonomi, lapangan kerja dan membangun insfratruktur. Pertemuan itu difasilitasi Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura.
Samarinda: Kalimantan Timur menjadi daya tarik bagi sejumlah negara Eropa untuk berinvestasi mengembangkan
energi terbarukan. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, telah melakukan pertemuan melalui undangan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia untuk bertemu sejumlah duta besar negara-negara Eropa.
Duta besar yang hadir dalam pertemuan di antaranya Duta Besar New Zealand Kevin Burnett, Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin, Duta Besar Jerman Ina Lepel, Duta Besar Finlandia Pekka Kaihilahti, Duta Besar Swedia Daniel Blockert, Duta Besar Denmark Sten Frimodt Nielsen, Duta Besar Italy Benedetto Latteri, Duta Besar Irlandia Padraig Francis dan Duta Besar Swiss Olivier Zehnder.
"Mereka lebih tertarik untuk berinvestasi pada pengembangan energi terbarukan," kata Akmal dalam keterangan pers, Kamis, 17 Oktober 2024.
Energi yang akan dikembangkan adalah tenaga surya atau solar cell. Usaha tersebut potensial dikembangkan di Kutai Kartanegara, Samarinda, Paser dan Kutai Barat.
Akmal menjelaskan Kaltim akan terus bertransformasi dari penggunaan energi fosil menuju energi terbarukan. Di sejumlah perusahaan tambang misalnya, saat ini sudah perlahan mulai mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dalam operasional tambang mereka.
Selain itu mereka juga berharap bisa berkontribusi untuk pembangunan IKN dengan mendorong para pengusaha dari negara-negara itu berinvestasi ke Kaltim.
"Makanya saya minta teman-teman di DPMPTSP harus lebih sigap. Jangan hanya mengandalkan China, tapi negara-negara yang peduli energi terbarukan harus kita sambut," jelas Akmal.
Diskusi juga menyinggung rencana dukungan negara-negara tersebut untuk berinvestasi di Kalimantan Timur sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN). Pasalnya kata Akmal, dalam perspektif ekonomi dan IKN, posisi Kaltim sangat rasional. Karena Kaltim memiliki insfratruktur yang sudah cukup memadai.
Sebagian duta besar juga membicarakan tentang pentingnya desentralisasi bagi Indonesia. Sebab desentralisasi akan memberikan ruang bagi daerah untuk menyiapkan ekonomi, lapangan kerja dan membangun insfratruktur. Pertemuan itu difasilitasi Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)