Pabrik tiner PT Warna Prima Kimiatama di Jalan Raya Cukang Galih, Kampung Ranca Buntu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, (Medcom.id/Hendrik)
Pabrik tiner PT Warna Prima Kimiatama di Jalan Raya Cukang Galih, Kampung Ranca Buntu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, (Medcom.id/Hendrik)

Kebakaran Pabrik Tiner di Tangerang Nihil Korban Jiwa

Hendrik Simorangkir • 09 Juni 2022 16:23
Tangerang: Kapolres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu mengatakan, insiden kebakaran yang terjadi di pabrik tiner PT Warna Prima Kimiatama di Jalan Raya Cukang Galih, Kampung Ranca Buntu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang tidak ada korban jiwa. Pasalnya, saat kebakaran melanda para karyawan pabrik tersebut tengah bersiap untuk istirahat. 
 
"Kebetulan terjadinya itu (kebakaran) pukul 11.40 WIB, dan itu keadaan istirahat. Jadi tidak ada korban jiwa," ujarnya, Kamis, 9 Juni 2022.
 
Menurut Sarly, para karyawan saat terjadi kebakaran memang berhamburan keluar pabrik. Namun, lanjutnya, sebagian karyawan pun turut membantu untuk proses pemadaman.

"Setelah terjadi ledakan, karyawan yang ada disitu berlarian dan sebagian lainnya melakukan pemadaman. Artinya kebakaran itu disebabkan oleh bahan kimia," kata dia.
 
Baca juga: Kebakaran di Pabrik Tiner Tangerang Sering Terjadi
 
Sarly menuturkan, kebakaran tersebut memunculkan asap hitam tebal, namun tidak mengganggu aktivitas warga sekitar pabrik. Menurut dia, asap tebal pekat tersebut cepat menghilang lantaran hujan yang deras.
 
"Iya dari asap tebal ini karena udaranya juga begini dan hujan juga, saya kira tidak mengganggu warga sekitar," ucap dia.
 
Sarly menambahkan, untuk kerugian materiel, pihaknya masih melakukan pendataan dan penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga belum menetapkan sanksi yang akan dijatuhkan ke perusahaan akibat adanya dugaan kelalaian yang menyebabkan kebakaran tersebut.
 
"Sementara ini belum didata. Karena kita masih tanya dulu ke pihak perusahaan, sudah ada berapa kilo liter bahan yang terbakar disitu. Sanksinya saya kira itu administrasi ya, itu dikaji dari pemerintah setempat," jelasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan