Tangerang: Plafon tiga ruang kelas SMP Negeri 6 Tangerang Selatan, ambruk lantaran sudah termakan usia. Saat ini tiga bangunan ruang kelas tersebut tidak difungsikan untuk kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bagi siswa kelas IX 1, IX 2, dan IX 3.
"Benar, sebenarnya itu bagian atap gentengnya yang mungkin sudah tua. Karena hujan angin, bagian plafonnya ambrol. Itu kelas 9.1, 9.2 dan 9.3," kata wakil kepala Sekolah SMPN6 Tangsel, Aef Saefulrahman, Rabu 29 Desember 2021.
Baca: Miris, Gadis di Bawah Umur di Bandung Jadi Pelaku Perdagangan Orang
Dia menuturkan bagunan SMPN6 Tangsel itu dibangun sejak 20 tahun lalu. Sejak itu sudah beberapa kali dilakukan perbaikan namun selalu mengalami kebocoran.
"Awalnya bocor, terus merusak atap plafon. Beberapa kali diperbaiki, tapi masih rusak lagi - rusak lagi. Kita duga sih kerusakan di bagian gentengnya. Makanya sejak sebulan lalu, ruang kelas tidak kita pakai. Khawatir menimpa guru dan anak-anak," jelas Aef.
Dia berharap Pemkot Tangsel segera melakukan perbaikan atas kondisi ruang kelas yang mengalami kerusakan parah itu. Pasalnya kerusakan bagian atap itu menjalar ke bagian ruang kelas lain.
"Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki. Kalau sekarang PTM masih terbatas, kami bingung kalau PTM sudah ful bulan Januari nanti, karena enggak ada ruang kelas cadangan," ungkapnya.
Tangerang: Plafon tiga ruang kelas SMP Negeri 6 Tangerang Selatan,
ambruk lantaran sudah termakan usia. Saat ini tiga bangunan ruang kelas tersebut tidak difungsikan untuk kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bagi siswa kelas IX 1, IX 2, dan IX 3.
"Benar, sebenarnya itu bagian atap gentengnya yang mungkin sudah tua. Karena hujan angin, bagian plafonnya ambrol. Itu kelas 9.1, 9.2 dan 9.3," kata wakil kepala Sekolah SMPN6 Tangsel, Aef Saefulrahman, Rabu 29 Desember 2021.
Baca:
Miris, Gadis di Bawah Umur di Bandung Jadi Pelaku Perdagangan Orang
Dia menuturkan bagunan SMPN6 Tangsel itu dibangun sejak 20 tahun lalu. Sejak itu sudah beberapa kali dilakukan perbaikan namun selalu mengalami kebocoran.
"Awalnya bocor, terus merusak atap plafon. Beberapa kali diperbaiki, tapi masih rusak lagi - rusak lagi. Kita duga sih kerusakan di bagian gentengnya. Makanya sejak sebulan lalu, ruang kelas tidak kita pakai. Khawatir menimpa guru dan anak-anak," jelas Aef.
Dia berharap Pemkot Tangsel segera melakukan perbaikan atas kondisi ruang kelas yang mengalami kerusakan parah itu. Pasalnya kerusakan bagian atap itu menjalar ke bagian ruang kelas lain.
"Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki. Kalau sekarang PTM masih terbatas, kami bingung kalau PTM sudah ful bulan Januari nanti, karena enggak ada ruang kelas cadangan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)