BMKG Keluarkan Peringatan Dini Karhutla di Aceh
Fajri Fatmawati • 11 Oktober 2021 21:25
Banda Aceh: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan mayarakat Aceh mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat tingginya kecepatan angin. Peringatan tersebut berlaku untuk tiga hari ke depan.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar muda Banda Aceh, Zakaria Ahmad, menerangkan angin untuk wilayah Aceh masih tergolong tinggi antara 10-30 km per jam dengan arah Barat Daya hingga Tenggara.
“Ini sangat berpotensi terjadi kebakaran hutan dan mudah menjalar api,” kata Zakaria, Senin, 11 Oktober 2021.
Zakaria menjelaskan, Aceh saat ini sudah memasuki musim hujan namun tak merata. Sehingga, beberapa hari ini secara umum cuaca Aceh mengalami panas dan cerah.
Baca: 2.000-an Hektare Lahan di Sumsel Terbakar Sepanjang 2021
“Sehingga tingkat kekeringan tinggi yang membuat mudah terjadi kebakaran, baik itu kebakaran hutan dan permukiman,” ujarnya.
Karena dalam kondisi panas dan angin kencang, Zakaria mengimbau, masyarakat untuk tidak membakar lahan. Ketika membakar sampah, warga diminta untuk selalu memantau.
“Ketika memasak supaya lebih berhati-hati dan jangan meninggalkan kompor dalam keadaan menyala,” tutur Zakaria.
Zakaria mengingatkan para nelayan untuk lebih berhati-hati dalam berlayar, mengingat tingginya kecepatan angin yang menyebabkan tingginya gelombang laut. Di Samudera Hindia Barat Aceh, kata Zakaria, ketinggian gelombang mencapai 3 meter.
"Saat ini secara umum di atas dua meter, apalagi di Samudera Hindia Barat Aceh itu 2,5 sampai 3 meter, kemudian Utara Sabang dan Selat Malaka Utara 1,25 sampai 3 meter. Ini supaya lebih hati-hati,” jelasnya.
Sementara itu, dua hektare lahan gambut di Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, terbakar sejak 10 Oktober 2021. Upaya pemadaman oleh Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat masih berlangsung.
Koordinator Pemadam Kebakaran BPBD Aceh Barat, Ahmadsyah, mengatakan kebakaran terdapat di tiga titik. Yakni di Desa Seneubok, Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan dan Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Mereubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh.
“Sejak kemarin sampai sore ini masih terus kita lakukan pemamadaman. Untuk sementara selain di Desa Peunaga Cut Ujong, kemudian ada di Desa Seneubok dan Suak Raya tepatnya di belakang kantor Bea Cukai, Alhamdulillah sebagian sudah berhasil dipadamkan,” kata Ahmadsyah, Senin, 11 Oktober 2021.
Tak hanya lahan kosong, lanjut Ahmad, kebun sawit milik warga yang masih muda juga ikut dilahap api. Lokasi kebakaran juga berdekatan dengan permukiman, sehingga pihaknya memaksimalkan pemadaman gar tidak meluas dan membahayakan penduduk.
Baca: 4 Hektare Lahan di Aceh Tengah Hangus Terbakar
“Biasanya kalau kebakaran lahan sumber air selalu menjadi kendala, kali ini ada warga. tapi di lokasi ini Alhamdulillah ada warga, yang memperbolehkan kita menggunakan air kolam, walaupun ikannya ada tapi boleh disedot untuk proses pemadaman,” ujarnya.
Ahmad memprediksi, kebakaran akan terus terjadi jika tidak ada hujan dalam beberapa hari ke depan. Pihaknya juga menghimbau kepada warga dan pemilik lahan agar tidak membersihkan lahan dengan cara membakar.
"Kondisi cuaca dalam beberapa terakhir ini sangat terik juga disertai angin. Kita imbau kepada masyarakat agar tidak membakar sampah sembarang dan membersihkan lahan dengan membakar" jelasnya.
Banda Aceh: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan mayarakat Aceh mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (
karhutla) akibat tingginya kecepatan angin. Peringatan tersebut berlaku untuk tiga hari ke depan.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar muda Banda Aceh, Zakaria Ahmad, menerangkan angin untuk wilayah Aceh masih tergolong tinggi antara 10-30 km per jam dengan arah Barat Daya hingga Tenggara.
“Ini sangat berpotensi terjadi kebakaran hutan dan mudah menjalar api,” kata Zakaria, Senin, 11 Oktober 2021.
Zakaria menjelaskan, Aceh saat ini sudah memasuki musim hujan namun tak merata. Sehingga, beberapa hari ini secara umum cuaca Aceh mengalami panas dan cerah.
Baca: 2.000-an Hektare Lahan di Sumsel Terbakar Sepanjang 2021
“Sehingga tingkat kekeringan tinggi yang membuat mudah terjadi kebakaran, baik itu kebakaran hutan dan permukiman,” ujarnya.
Karena dalam kondisi panas dan angin kencang, Zakaria mengimbau, masyarakat untuk tidak membakar lahan. Ketika membakar sampah, warga diminta untuk selalu memantau.
“Ketika memasak supaya lebih berhati-hati dan jangan meninggalkan kompor dalam keadaan menyala,” tutur Zakaria.
Zakaria mengingatkan para nelayan untuk lebih berhati-hati dalam berlayar, mengingat tingginya kecepatan angin yang menyebabkan tingginya gelombang laut. Di Samudera Hindia Barat Aceh, kata Zakaria, ketinggian gelombang mencapai 3 meter.
"Saat ini secara umum di atas dua meter, apalagi di Samudera Hindia Barat Aceh itu 2,5 sampai 3 meter, kemudian Utara Sabang dan Selat Malaka Utara 1,25 sampai 3 meter. Ini supaya lebih hati-hati,” jelasnya.