Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau vaksinasi di SMPN 6 Kota Tasikmalaya. (Foto: MI/Kristiadi)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau vaksinasi di SMPN 6 Kota Tasikmalaya. (Foto: MI/Kristiadi)

Kasus Covid-19 di Jabar Terkendali

Media Indonesia.com • 26 Oktober 2021 13:59
Bandung: Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatatkan angka terendah dalam kasus penyebaran covid-19 di bandingkan Juli-Agustus lalu yang jumlahnya mencapai ribuan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI tercatat 166 orang dinyatakan sembuh dan kematian 2 orang.
 
"Artinya jumlah kasus positif di Jabar sudah sangat terkendali. Meski begitu saya selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes)," kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Bandung Selasa, 26 Oktober 2021.
 
Di antara prokes yang tak boleh diabaikan, kata Emil, adalah memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan setelah beraktivitas. 

Ia juga memberikan perhatian kepada orang-orang yang kini bepergian untuk berwisata. Sebab, di tempat wisata biasanya terjadi kerumunan. 
 
Baca juga: Disdik Tangerang Prihatin Hak Siswa SDN Kiara Payung 'Tergadai' Sengketa Tanah
 
"Ingat protokol kesehatan. Para pengelola objek wisata, agar menyediakan fasilitas prokes agar klaster tempat wisata tidak terjadi," ungkapnya.
 
Selain Kota Bandung, terdapat beberapa Kota/Kabupaten lain di Jabar yang masuk level 2. Di antaranya, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, dan kabupaten Sumedang.
 
Sementara itu, rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk membuka 29 taman tematik dan Alun-alun Bandung batal dilakukan pada Senin, 25 Oktober 2021. Pasalnya sejumlah fasilitas ruang publik tersebut belum terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.
 
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan taman di Kota Bandung harus terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi. Hal itu untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi warga Kota Bandung.
 
"Ini salah satu yang harus penuhi, karena di satu sisi kita ingin relaksasi semua aktivitas sosial masyarakat, tapi di sisi lain harus berhati-hati. Meski di peraturan wali kota (Perwal) sudah bisa dibuka tapi syarat aplikasi PeduliLindungi harus terpasang dulu," kata Oded.
 
Baca juga: COD Arak Bali di Mojokerto Digagalkan Polisi
 
Oded mengaku bersyukur, relaksasi terus dilakukan, disamping penanganan covid-19 di Kota Bandung yang terus masif dilakukan. Dia meminta agar warga Kota Bandung tetap menjaga protokol kesehatan yang sangat ketat.
 
Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan Kota Bandung (DPKP3) Dadang Darmawan mengatakan, pihaknya sudah mengajukan aplikasi PeduliLindungi kepada Kemenkes namun belum ada tindaklanjut. Meski demikian, barcode disetiap taman tematik di Kota Bandung sudah dipasang.
 
"Sekarang baru barcode, belum terkoneksi ke aplikasi PeduliLindungi karena belum ada jawaban (dari Kemenkes) diajukan mohon biar dapat diproses keluar masuk pengunjung terdeteksi (melalui aplikasi PeduliLindungi)," ucapnya. (Naviandri)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan