Banda Aceh: Dinas Peternakan (Disnak) Aceh mencatat sebanyak 27.379 ekor ternak sapi dan kerbau di Aceh terinfeksi penyakit mulut dan kaki (PMK), namun angka kesembuhannya juga tinggi.
"Berdasarkan data terakhir sudah 27.379, yang terpapar, dengan angka kesembuhan mencapai 15.168 ekor," kata Plt Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran, di Banda Aceh, Senin, 20 Juni 2022.
Zalsufran menyebutkan dari jumlah 27.379 ekor yang sakit sejak wabah PMK ini muncul, di antaranya 15.168 sudah sembuh, 165 mati, dan 27 dipotong paksa.
Zalsufran memerinci sebaran wabah PMK tersebut tertinggi di Kabupaten Aceh Tamiang yakni mencapai 8.699 ekor, di antaranya 82 mati, dua potong paksa, dan 7.855 sembuh.
Kemudian, ternak sapi dan kerbau dari kabupaten/kota lainnya yakni Kota Langsa 2.006 ekor, Aceh Timur 1047, Bireuen 2.276, Aceh Besar 3.998, dan Aceh Utara 5.968 ekor.
Baca juga: Jabar Target 2 Ribu Sapi Divaksin Pekan Ini
Selanjutnya, di Kota Lhokseumawe 714 ekor, Kabupaten Pidie Jaya 88, Pidie 32, Gayo Lues 17, Aceh Jaya 171, Sabang 32, Aceh Barat Daya 185, Aceh Selatan 260, Nagan Raya 806, Aceh Barat 1.107, dan Kota Banda Aceh 63 ekor.
"Sedangkan ternak di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Subulussalam, Aceh Singkil, dan Simeulue belum terpapar PMK," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Zalsufran menegaskan Pemerintah Aceh terus melakukan berbagai upaya untuk pengendalian dan penanganan wabah ini dengan terus berkoordinasi lintas sektor.
Kemudian, untuk ternak yang suspek PMK di daerah, pihaknya telah memberi bantuan obat-obatan dan disinfektan tahapan pertama.
Baca juga: 1.024 Ternak di Aceh Barat Terjangkit PMK
“Kita juga terus melakukan Koordinasi dengan Bupati/Wali Kota dan Forkopimda se Aceh mengkoordinir dan memantau perkembangan harian kasus PMK, dan dilaporkan ke Pemerintah Pusat,” jelasnya.
Selain itu, Dinas Peternakan Aceh juga baru menerima bantuan obat-obatan, APD hingga vitamin dari Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk penanganan PMK di Aceh.
Adapun bantuan tersebut berupa prodryl dan Sulpidon masing-masing 48 botol, vitamin B I O Zink SI 10 kilogram (kg), prodestan 24 botol dan APD 20 buah.
"Karena masih sedikit, maka bantuan tersebut kita salurkan ke daerah yang prioritas dulu, dan sedang dilakukan pengecekan oleh petugas," jelas Zalsufran.
Banda Aceh: Dinas Peternakan (Disnak) Aceh mencatat sebanyak 27.379 ekor ternak sapi dan kerbau di Aceh terinfeksi
penyakit mulut dan kaki (PMK), namun angka kesembuhannya juga tinggi.
"Berdasarkan data terakhir sudah 27.379, yang terpapar, dengan angka kesembuhan mencapai 15.168 ekor," kata Plt Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran, di Banda Aceh, Senin, 20 Juni 2022.
Zalsufran menyebutkan dari jumlah 27.379 ekor yang sakit sejak wabah PMK ini muncul, di antaranya 15.168 sudah sembuh, 165 mati, dan 27 dipotong paksa.
Zalsufran memerinci sebaran wabah PMK tersebut tertinggi di Kabupaten Aceh Tamiang yakni mencapai 8.699 ekor, di antaranya 82 mati, dua potong paksa, dan 7.855 sembuh.
Kemudian, ternak sapi dan kerbau dari kabupaten/kota lainnya yakni Kota Langsa 2.006 ekor, Aceh Timur 1047, Bireuen 2.276, Aceh Besar 3.998, dan Aceh Utara 5.968 ekor.
Baca juga:
Jabar Target 2 Ribu Sapi Divaksin Pekan Ini
Selanjutnya, di Kota Lhokseumawe 714 ekor, Kabupaten Pidie Jaya 88, Pidie 32, Gayo Lues 17, Aceh Jaya 171, Sabang 32, Aceh Barat Daya 185, Aceh Selatan 260, Nagan Raya 806, Aceh Barat 1.107, dan Kota Banda Aceh 63 ekor.
"Sedangkan ternak di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Subulussalam, Aceh Singkil, dan Simeulue belum terpapar PMK," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Zalsufran menegaskan Pemerintah Aceh terus melakukan berbagai upaya untuk pengendalian dan penanganan wabah ini dengan terus berkoordinasi lintas sektor.
Kemudian, untuk ternak yang suspek PMK di daerah, pihaknya telah memberi bantuan obat-obatan dan disinfektan tahapan pertama.
Baca juga:
1.024 Ternak di Aceh Barat Terjangkit PMK
“Kita juga terus melakukan Koordinasi dengan Bupati/Wali Kota dan Forkopimda se Aceh mengkoordinir dan memantau perkembangan harian kasus PMK, dan dilaporkan ke Pemerintah Pusat,” jelasnya.
Selain itu, Dinas Peternakan Aceh juga baru menerima bantuan obat-obatan, APD hingga vitamin dari Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk penanganan PMK di Aceh.
Adapun bantuan tersebut berupa prodryl dan Sulpidon masing-masing 48 botol, vitamin B I O Zink SI 10 kilogram (kg), prodestan 24 botol dan APD 20 buah.
"Karena masih sedikit, maka bantuan tersebut kita salurkan ke daerah yang prioritas dulu, dan sedang dilakukan pengecekan oleh petugas," jelas Zalsufran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)