Jateng: Gunung Merapi meluncurkan lava pijar hingga 13 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum dua kilometer. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan selama periode pengamatan, Senin pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, Gunung Merapi mengalami 29 kali gempa guguran dengan amplitudo 4 sampai 28 mm selama 20 sampai 164,6 detik.
Gunung Merapi juga mengalami satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm selama 21,5 detik. Menurut BPPTKG, asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang setinggi 10 sampai 20 meter di atas puncak kawah Merapi.
"Berdasarkan hasil analisis morfologi dari 1 sampai 7 April 2022, pada kubah barat daya Merapi tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah dan pada kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan," kata Hanik, Senin, 11 April 2022.
Menurut BPPTKG, selama periode itu volume kubah lava di barat daya tercatat 1.672.000 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik. Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Baca: Sepekan, Gunung Merapi Erupsi 145 Kali
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer). Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).
"Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung," ujar Hanik.
Jateng:
Gunung Merapi meluncurkan
lava pijar hingga 13 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum dua kilometer. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan selama periode pengamatan, Senin pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, Gunung Merapi mengalami 29 kali gempa guguran dengan amplitudo 4 sampai 28 mm selama 20 sampai 164,6 detik.
Gunung Merapi juga mengalami satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm selama 21,5 detik. Menurut BPPTKG, asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang setinggi 10 sampai 20 meter di atas puncak kawah Merapi.
"Berdasarkan hasil analisis morfologi dari 1 sampai 7 April 2022, pada kubah barat daya Merapi tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah dan pada kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan," kata Hanik, Senin, 11 April 2022.
Menurut BPPTKG, selama periode itu volume kubah lava di barat daya tercatat 1.672.000 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik. Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Baca:
Sepekan, Gunung Merapi Erupsi 145 Kali
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer). Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).
"Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung," ujar Hanik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)