Kawasan terdampak banjir di Jalan Teluk Simpang Bayur Gang V, Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Kawasan terdampak banjir di Jalan Teluk Simpang Bayur Gang V, Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

25 Titik di Kota Malang Banjir, Normalisasi Sungai Segera Dilakukan

Daviq Umar Al Faruq • 15 Maret 2022 17:11
Malang: Sebanyak 25 titik di Kota Malang, Jawa Timur, diterjang banjir pada Senin malam, 14 Maret 2022. Banjir dipicu hujan deras dengan durasi sangat lama.
 
"Hujan dengan intensitas yang luar biasa dengan waktu durasi yang sangat lama, itu hampir di seluruh titik di Kota Malang ini terjadi banjir. Menurut data kami ada kurang lebih 25 titik," kata Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto, Selasa, 15 Maret 2022.
 
Alie menerangkan, wilayah dengan titik terdampak paling banyak berada di Kecamatan Blimbing, yakni 15 titik. Wilayah Teluk Bayur menjadi yang terparah terdampak banjir.

"Menurut informasi Pak RW dan warga, memang ada siklus banjir disini (Teluk Bayur). Tadi disampaikan 6 tahun banjir, lalu pada 2015 juga," ungkapnya.
 
Baca juga: Pegawai Bank Swasta di Semarang Tilap Rp1,23 Miliar Tabungan Haji
 
Alie menambahkan, kerugian materiel akibat banjir di Teluk Bayur ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Ada enam bangunan yang terendam air di kawasan tersebut, di antaranya dua rumah dan pabrik marning.
 
"Ada dua kendaraan yang terendam. Satu di Teluk Bayur, satu di Pandanwangi RW 06. Di Pandanwangi masih belum ketemu, di Teluk Bayur sudah ketemu," terangnya.
 
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana melakukan normalisasi aliran sungai di Simpang Teluk Bayur, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing. Wilayah itu menjadi kawasan terdampak banjir paling parah.
 
"Untuk normalisasi, itu (otoritas) kami. Kami sudah minta Dinas PU (Pekerjaan Umum) untuk melakukan itu. Mudah-mudahan segera bisa ditindaklanjuti," kata Wali Kota Malang, Sutiaji.
 
Baca juga: Bupati Bangka Kaji Pemberian Izin Mudik Lebaran bagi ASN
 
Selain menormalisasi aliran sungai, Pemkot Malang juga akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk perbaikan plengsengan di sisi sempadan sungai.
 
Usai meninjau kawasan terdampak banjir di Teluk Bayur, Sutiaji mengaki menemukan adanya bangunan liar yang berada di area sempadan sungai. Bangunan tersebut diduga menyebabkan adanya penyempitan aliran sungai di kawasan tersebut.
 
Sutiaji pun membuka peluang penertiban bangunan yang melanggar ketentuan guna melancarkan proses normalisasi.
 
"Mungkin di beberapa bagian ada penyempitan jalur sungai. Kami minta Dinas PU agar segera melakukan pengecekan dengan susur sungai," imbuhnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan