Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, memerintahkan bupati/wali kota untuk bertindak menyusul meningkatnya angka kejahatan jalanan. Bahkan, terduga pelaku yang didominasi pelajar sebagian besar telah ditangkap kepolisian.
Sri Sultan minta kepala daerah bekerja sama bertindak bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga jajaran pemerintahan tingkat desa dan kelompok pemuda untuk menyosialisasikan pentingnya setiap keluarga untuk mengetahui keberadaan anggota keluarganya.
"Juga menginisiasi aktivitas-aktivitas yang positif dan bermanfaat bagi remaja," kata Sri Sultan di Yogyakarta, Jumat, 8 April 2022.
Selain itu, pihaknya juga meminta adanya kegiatan patroli lingkungan dengan melibatkan potensi-potensi Linmas dan Jagawarga pada lingkungan masing-masing. Selain itu juga bekerja sama dengan TNI/Polri untuk melakukan monitoring terhadap pergerakan kumpulan massa yang masih beraktifitas hingga lewat tengah malam.
Baca juga: Sejumlah Remaja di Yogyakarta Ditangkap saat Hendak Tawuran
"Menganggarkan aktivitas-aktivitas pencegahan dan penanganan kejahatan jalanan dalam APBD masing-masing," ucapnya.
Ia mengaku upaya penanganan kejahatan jalanan sudah dilakukan kendati belum maksimal. Sri Sultan tetap menekankan proses hukum hingga pengadilan meski mayoritas pelaku masih anak-anak.
"Tapi dilihat juga pelaku ini kehidupannya bagaimana, keluarganya di mana. Dari situ ada keputusan di pengadilan. Anak ini bisa diputuskan (proses hukum) dilanjutkan atau tidak," ucapnya.
Ia menambahkan sejumlah fakta mengungkapkan sejumlah pelaku kejahatan jalanan ditolak kembali ke keluarganya. Dengan kondisi itu, kata dia, pemerintah harus mengambil keputusan.
"Itu harus kami perhatikan. Kalau orang tidak mau nerima lagi memang mau kami apakan? Ya kita openi (urusi). Pemerintah daerah harus jadi orang tuanya," ucapnya.
Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
Sri Sultan Hamengku Buwono X, memerintahkan bupati/wali kota untuk bertindak menyusul meningkatnya angka kejahatan jalanan. Bahkan, terduga pelaku yang didominasi pelajar sebagian besar telah ditangkap kepolisian.
Sri Sultan minta kepala daerah bekerja sama bertindak bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga jajaran pemerintahan tingkat desa dan kelompok pemuda untuk menyosialisasikan pentingnya setiap keluarga untuk mengetahui keberadaan anggota keluarganya.
"Juga menginisiasi aktivitas-aktivitas yang positif dan bermanfaat bagi remaja," kata Sri Sultan di Yogyakarta, Jumat, 8 April 2022.
Selain itu, pihaknya juga meminta adanya kegiatan patroli lingkungan dengan melibatkan potensi-potensi Linmas dan Jagawarga pada lingkungan masing-masing. Selain itu juga bekerja sama dengan TNI/Polri untuk melakukan monitoring terhadap pergerakan kumpulan massa yang masih beraktifitas hingga lewat tengah malam.
Baca juga:
Sejumlah Remaja di Yogyakarta Ditangkap saat Hendak Tawuran
"Menganggarkan aktivitas-aktivitas pencegahan dan penanganan kejahatan jalanan dalam APBD masing-masing," ucapnya.
Ia mengaku upaya penanganan kejahatan jalanan sudah dilakukan kendati belum maksimal. Sri Sultan tetap menekankan proses hukum hingga pengadilan meski mayoritas pelaku masih anak-anak.
"Tapi dilihat juga pelaku ini kehidupannya bagaimana, keluarganya di mana. Dari situ ada keputusan di pengadilan. Anak ini bisa diputuskan (proses hukum) dilanjutkan atau tidak," ucapnya.
Ia menambahkan sejumlah fakta mengungkapkan sejumlah pelaku kejahatan jalanan ditolak kembali ke keluarganya. Dengan kondisi itu, kata dia, pemerintah harus mengambil keputusan.
"Itu harus kami perhatikan. Kalau orang tidak mau nerima lagi memang mau kami apakan? Ya kita openi (urusi). Pemerintah daerah harus jadi orang tuanya," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)