Surabaya: Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), mengungkap alasan agar salat Jumat digelar dua gelombang saat pandemi covid-19. Salah satunya karena warga melaksanakan salat di emperan jalan saat masjid kelebihan kapasitas.
"Karena salat Jumat di Jalan jauh lebih rentan terpapar covid-19, karena kebersihannya yang belum terjamin," kata JK, saat berkunjung ke Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 17 Juni 2020.
JK mencontohkan, jemaah salat Jumat di Jakarta terkadang melaksanakan ibadah jalan lantaran masjid kelebihan kapasitas. Padahal, kebersihan jalan belum terjamin ketimbang salat di dalam masjid.
"Karena bisa saja di jalan itu ada orang batuk, atau meludah. Sementara dia salat di jalan, maka sajadahnya tertular. Kemudian bawa sajadah ke rumah, orang rumahnya juga tekena. Karena itu solusinya, ya harus dua sif salat Jumat," terangnya.
Baca:Pelanggar New Normal di Padang Didenda Rp2 juta
Pihaknya menyarankan agar salat Jumat digelar dua gelombang, agar seluruh umat muslim bisa melaksanakan salat Jumat. JK menyatakan, banyak ulama yang menyetujui sarannya tersebut.
"Dengan keputusan boleh satu kali boleh dua kali. Kita berdosa jika kita tidak memberikan kesempatan orang salat Jumat," terangnya.
Surabaya: Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), mengungkap alasan agar salat Jumat digelar dua gelombang saat pandemi covid-19. Salah satunya karena warga melaksanakan salat di emperan jalan saat masjid kelebihan kapasitas.
"Karena salat Jumat di Jalan jauh lebih rentan terpapar covid-19, karena kebersihannya yang belum terjamin," kata JK, saat berkunjung ke Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 17 Juni 2020.
JK mencontohkan, jemaah salat Jumat di Jakarta terkadang melaksanakan ibadah jalan lantaran masjid kelebihan kapasitas. Padahal, kebersihan jalan belum terjamin ketimbang salat di dalam masjid.
"Karena bisa saja di jalan itu ada orang batuk, atau meludah. Sementara dia salat di jalan, maka sajadahnya tertular. Kemudian bawa sajadah ke rumah, orang rumahnya juga tekena. Karena itu solusinya, ya harus dua sif salat Jumat," terangnya.
Baca:Pelanggar New Normal di Padang Didenda Rp2 juta
Pihaknya menyarankan agar salat Jumat digelar dua gelombang, agar seluruh umat muslim bisa melaksanakan salat Jumat. JK menyatakan, banyak ulama yang menyetujui sarannya tersebut.
"Dengan keputusan boleh satu kali boleh dua kali. Kita berdosa jika kita tidak memberikan kesempatan orang salat Jumat," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)