Meulaboh: Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Barat hingga Rabu siang, 7 Agustus 2019, mencapai 121,8 hektare. Sebaran api meliputi Kecamatan Johan Pahlawan 17 hektare, Samatiga 0,5 hektare, Meureubo 7,2 hektare, Woyla 20 hektare, Bubon 63 hektare, Arongan Lambalek 2,5 hektare serta Kaway XVI seluas 11,6 hektare.
"Dampak kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat sudah menyebabkan kabut asap di masyarakat, dan mengganggu aktivitas dan kesehatan warga," kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS di Meulaboh, Aceh Barat.
Dia menerangkan pemerintah daerah berupaya memadamkan api dengan menurunkan petugas pemadam gabungan. Yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan instansi terkait.
"Namun sebaran api masih sulit dipadamkan," ucapnya.
Ramli melanjutkan sebaran api terus meluas karena lahan yang terbakar merupakan lahan gambut. Selain itu menurutnya, sebaran api dipengaruhi oleh musim kemarau.
"Karena sudah tidak mampu lagi ditanggulangi di daerah, kita berharap BNPB harus segera mengatasi persoalan ini," imbuh Ramli.
Ia khawatir apabila karhutla tidak segera ditanggulangi, maka kesehatan masyarakat semakin terganggu akibat kabut asap. Ramli juga menambahkan, dampak kabut asap juga menyebabkan sejumlah siswa di Aceh Barat pingsan.
"Sehingga menyebabkan proses belajar mengajar anak didik di daerah terjadinya karhutla terganggu," tandasnya.
Baca: Karhutla di Aceh Mencapai 56 Hektare
Meulaboh: Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Barat hingga Rabu siang, 7 Agustus 2019, mencapai 121,8 hektare. Sebaran api meliputi Kecamatan Johan Pahlawan 17 hektare, Samatiga 0,5 hektare, Meureubo 7,2 hektare, Woyla 20 hektare, Bubon 63 hektare, Arongan Lambalek 2,5 hektare serta Kaway XVI seluas 11,6 hektare.
"Dampak kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat sudah menyebabkan kabut asap di masyarakat, dan mengganggu aktivitas dan kesehatan warga," kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS di Meulaboh, Aceh Barat.
Dia menerangkan pemerintah daerah berupaya memadamkan api dengan menurunkan petugas pemadam gabungan. Yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan instansi terkait.
"Namun sebaran api masih sulit dipadamkan," ucapnya.
Ramli melanjutkan sebaran api terus meluas karena lahan yang terbakar merupakan lahan gambut. Selain itu menurutnya, sebaran api dipengaruhi oleh musim kemarau.
"Karena sudah tidak mampu lagi ditanggulangi di daerah, kita berharap BNPB harus segera mengatasi persoalan ini," imbuh Ramli.
Ia khawatir apabila karhutla tidak segera ditanggulangi, maka kesehatan masyarakat semakin terganggu akibat kabut asap. Ramli juga menambahkan, dampak kabut asap juga menyebabkan sejumlah siswa di Aceh Barat pingsan.
"Sehingga menyebabkan proses belajar mengajar anak didik di daerah terjadinya karhutla terganggu," tandasnya.
Baca: Karhutla di Aceh Mencapai 56 Hektare Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)