Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta harus bekerja keras menyusul penutupan permanen TPA Regional Piyungan di Kabupaten Bantul. Daerah yang tak memiliki lahan kosong untuk pengembangan lokasi pengolahan sampah harus bisa memecahkan solusinya sendiri.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, mengatakan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang dimiliki wilayahnya akan coba dimaksimalkan yakni di Nitikan dan Karangmiri. TPS3R di Nitikan disebut mampu mengolah sampah hingga 80 ton per hari.
"TPS3R di Karangmiri bsa mengolah sampah 5 ton per hari. Ke depan akan ditingkatkan untuk bisa mengelola 20 ton sampah per hari," kata Singgih, Rabu, 6 Maret 2024.
Pihaknya akan berupaya agar sekitar 200 ton yang dihasilkan dalam sehari bisa terkelola. Sampah sebesar itu sebelumnya sebanyak 130 ton dibuang di TPS Regional Piyungan. Dalam situasi ini, Pemkot Yogyakarta menyiapkan pengembangan TPS3R.
"Kami optimalkan TPS3R yang kami punya. Bahkan di TPS3R Nitikan sudah kami atur untuk 2 shift, berarti 80 ton. (Saat ini) sudah bisa," jelas Singgih.
Ia mengakui dua TPS3R tersebut masih memiliki keterbatasan kapasitas. Sampai saat ini, sampa-sampah yang belum terolah ditempatkan di depo-depo. Menurut dia, sampah akan diangkut apabila TPS3R sudah selesai menelola sampah dari lokasi terdekat.
Singgih juga menyebut upaya melengkapi depo dengan mesin acah sampah akan dilakukan, yakni untuk Depok Mandala Krida. Meskipun, kata dia, langkah ini belum bisa mengurangi sampah secara signifikan.
"Kami imbau masyarakat tetap mengolah sampahnya. Kami juga lakukan pengembangan TPS3R dan sudah melakukan kerja sama," ungkapnya.
Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot)
Yogyakarta harus bekerja keras menyusul penutupan permanen TPA Regional Piyungan di Kabupaten Bantul. Daerah yang tak memiliki lahan kosong untuk pengembangan lokasi pengolahan
sampah harus bisa memecahkan solusinya sendiri.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, mengatakan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang dimiliki wilayahnya akan coba dimaksimalkan yakni di Nitikan dan Karangmiri. TPS3R di Nitikan disebut mampu mengolah sampah hingga 80 ton per hari.
"TPS3R di Karangmiri bsa mengolah sampah 5 ton per hari. Ke depan akan ditingkatkan untuk bisa mengelola 20 ton sampah per hari," kata Singgih, Rabu, 6 Maret 2024.
Pihaknya akan berupaya agar sekitar 200 ton yang dihasilkan dalam sehari bisa terkelola. Sampah sebesar itu sebelumnya sebanyak 130 ton dibuang di TPS Regional Piyungan. Dalam situasi ini, Pemkot Yogyakarta menyiapkan pengembangan TPS3R.
"Kami optimalkan TPS3R yang kami punya. Bahkan di TPS3R Nitikan sudah kami atur untuk 2 shift, berarti 80 ton. (Saat ini) sudah bisa," jelas Singgih.
Ia mengakui dua TPS3R tersebut masih memiliki keterbatasan kapasitas. Sampai saat ini, sampa-sampah yang belum terolah ditempatkan di depo-depo. Menurut dia, sampah akan diangkut apabila TPS3R sudah selesai menelola sampah dari lokasi terdekat.
Singgih juga menyebut upaya melengkapi depo dengan mesin acah sampah akan dilakukan, yakni untuk Depok Mandala Krida. Meskipun, kata dia, langkah ini belum bisa mengurangi sampah secara signifikan.
"Kami imbau masyarakat tetap mengolah sampahnya. Kami juga lakukan pengembangan TPS3R dan sudah melakukan kerja sama," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)