Yogyakarta: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi ditutup pada Selasa, 5 Maret 2024. Sampah-sampah yang dihasilkan setiap wilayah menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten kota.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah DIY, Beny Suharsono mengatakan penutupan TPA Piyungan menjadi bagian upaya desentralisasi pengelolaan sampah. Dengan penutupan permanen, pemerintah kabupaten/kota menjadi pihak paling bertanggung jawab dalam penanganan persoalan sampah.
"Pada hitungan teknis, usia TPA Piyungan transisi dua itu akan penuh dan tidak mampu menampung sampah lagi sampai April. Makanya kami siapkan di Sleman, Bantul dan Kota Jogja," kata Beny di Yogyakarta pada Selasa, 5 Maret 2024.
Beny mengatakan rencana penutupan permanen TPA Piyungan sudah disiapkan beberapa bulan lalu. Ia menyebut tindakan koordinasi dan sosialisasi telah dilakukan disertai langkah yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota.
Sejauh ini, Beny menyebut, Kabupaten Sleman dan Bantul menunjukkan progres baik dalam menyiapkan pengelolaan sampah. Sementara, Kota Yogyakarta menjadi daerah yang kemungkinan paling terdampak karena tak memiliki lahan untuk pengembangan titik pengolahan sampah.
"(Setelah penutupan TPA Piyungan secara permanen) mungkin terjadi dinamika di lapangan maka kami follow up terus dan ke TPA Piyungan untuk cek lapangan," kata dia.
Dalam situasi ini, ia melanjutkan, pengelolaan sampah diatur pemerintah masing-masing. Menurut dia, tak akan ada kenaikan tarif iuran pengelolaan sampah karena sudah diatur di aturan setiap daerah.
"TPA-nya kan sudah kami tutup dan kabupaten/kota yang mengurus masyarakatnya. Tarif 'kan harus melalui Perda, naiknya ga bisa serta merta naik," ungkapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kusno Wibowo mengatakan, penutupan TPA Regional Piyungan sekaligus menjadi bagian aksi peringatan hari peduli sampah nasional 2024. Ia berharap pengelolaan sampah bisa tertangani dengan baik di tingkat kabupaten/kota.
Yogyakarta: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi ditutup pada Selasa, 5 Maret 2024.
Sampah-sampah yang dihasilkan setiap wilayah menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten kota.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah DIY, Beny Suharsono mengatakan
penutupan TPA Piyungan menjadi bagian upaya desentralisasi pengelolaan sampah. Dengan penutupan permanen, pemerintah kabupaten/kota menjadi pihak paling bertanggung jawab dalam penanganan persoalan sampah.
"Pada hitungan teknis, usia TPA Piyungan transisi dua itu akan penuh dan tidak mampu menampung sampah lagi sampai April. Makanya kami siapkan di Sleman, Bantul dan Kota Jogja," kata Beny di Yogyakarta pada Selasa, 5 Maret 2024.
Beny mengatakan rencana penutupan permanen TPA Piyungan sudah disiapkan beberapa bulan lalu. Ia menyebut tindakan koordinasi dan sosialisasi telah dilakukan disertai langkah yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota.
Sejauh ini, Beny menyebut, Kabupaten Sleman dan Bantul menunjukkan progres baik dalam menyiapkan pengelolaan sampah. Sementara, Kota Yogyakarta menjadi daerah yang kemungkinan paling terdampak karena tak memiliki lahan untuk pengembangan titik pengolahan sampah.
"(Setelah penutupan TPA Piyungan secara permanen) mungkin terjadi dinamika di lapangan maka kami follow up terus dan ke TPA Piyungan untuk cek lapangan," kata dia.
Dalam situasi ini, ia melanjutkan, pengelolaan sampah diatur pemerintah masing-masing. Menurut dia, tak akan ada kenaikan tarif iuran pengelolaan sampah karena sudah diatur di aturan setiap daerah.
"TPA-nya kan sudah kami tutup dan kabupaten/kota yang mengurus masyarakatnya. Tarif 'kan harus melalui Perda, naiknya ga bisa serta merta naik," ungkapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kusno Wibowo mengatakan, penutupan TPA Regional Piyungan sekaligus menjadi bagian aksi peringatan hari peduli sampah nasional 2024. Ia berharap pengelolaan sampah bisa tertangani dengan baik di tingkat kabupaten/kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
