Ilustrasi/ Medcom.id
Ilustrasi/ Medcom.id

Akibat Kecelakaan di Tol Japek, 3 Bocah di Cirebon Jadi Yatim

Ahmad Rofahan • 01 Januari 2024 16:39
Cirebon: Suara tangis seorang bocah berusia sekitar 2 tahun terdengar cukup keras dari sebuah rumah. Walaupun sudah digendong oleh seorang perempuan yang merupakan tantenya, tangisan bocah ini masih saja terdengar.
 
Bocah tersebut merupakan salah satu anak dari Aep Priano (35) warga Desa Kanci Kecamatan Astanajapura Cirebon. Aep merupakan salah satu korban tewas dalam kecelakaan di tol Jakarta - Cikampek (Japek), Minggu, 31 Januari 2023.
 
"Dari tadi nangis terus, seperti paham bahwa ayahnya meninggal," kata Dasuki, 61, ayah dari Aep, Senin, 1 Januari 2023.
 
Baca: 6 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Bus di Tol Jakarta-Cikampek
 

Kecelakaan maut yang merenggut nyawa Aep membuat tiga anaknya yang masih kecil menjadi yatim. Dasuki menuturkan bahwa Aep memiliki tiga anak, dua di antaranya perempuan dan satu laki-laki.

Paling besar perempuan berumur 11 tahun kelas 6 SD. Sedangkan yang paling kecil, perempuan berumur 2 tahun. Satu anak Aep lainnya, yaitu laki-laki berumur 6 tahun.
 
"Yang laki-laki ini berkebutuhan husus. Sangat dekat dengan ayahnya," jelas Dasuki.
 
Ia tidak menyangka jika putranya itu menjadi salah satu korban pada kecelakaan maut pada malam tahun baru itu. Dasuki menjelaskan, bahwa putranya itu baru 3 bulan bekerja di perusahaan pembangkit listrik di Banten.
 
Pada bulan pertama ia bekerja, seluruh keluarganya ia boyong ke Banten. Namun selanjutnya, keluarga kecilnya itu memilih untuk tinggal di Cirebon. Ketika ada kesempatan untuk pulang, almarhum akan memanfaatkan hal tersebut untuk bertemu keluarganya.
 
"Aep memang cerita, baru bisa pulang pas tahun baru," ungkap Dasuki.
 
Demi bisa berkumpul dengan keluarg tercintanya itu, almarhum rela menyampingkan rasa lelahnya usai bekerja. Ia langsung memilih pulang, begitu tanggungjawabnya bekerja sudah selesai.
 
Aep juga sempat mengabari istrinya pada pukul 17.00 WIB bahwa dirinya sudah berada di atas Bus Bhinneka, hendak menuju pulang ke kampung halamannya di Cirebon. Namun pada pukul 18.00 WIB, nomor handphone milik Aep tidak bisa dihubungi.
 
"Baru bisa dihubungi sekitar pukul 21.00, tapi yang angkat polisi," kata Dasuki.
 
Dari petugas kepolisian itulah, Dasuki mendapatkan kabar bahwa putranya menjadi salah satu korban kecelakaan tunggal Bus Bhinneka di Tol Japek. Saat itu, polisi tidak mengatakan putranya meninggal.
 
"Polisi cuma meminta keluarga untuk segera datang ke RS Rosela Karawang," ungkap Dasuki.
 
Begitu sampai di rumah sakit, barulah keluarga dikabari bahwa Aep menjadi salah satu korban meniggal dunia dalam kecalakaan maut tersebut. Dasuki bahkan mengaku langsung lemas dan pingsan, begitu melihat secara langsung jasad anak tercintanya itu.
 
"Saya langsung lemas dan pingsan. Kemudian ditolong polisi," ujar Dasuki.
 
Diberitakan sebelumnya Bus Bhinneka jurusan Merak - Cirebon, mengalami kecelakaan tunggal dengan menabrak pembatas jalan di Tol Japek. Bus kemudian terguling dan mengalami kerusakaan yang cukup parah. 6 korban meninggal dunia, 4 korban luka berat dan belasan korban harus mendapatkan perawatan medis dalam peristiwa tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan