Jemaah haji tertua di Indonesia, Hardjo Mislan Alias Miskan, 109, tiba di Tanah Air. (Dok: Humas PPIH Embarkasi Surabaya)
Jemaah haji tertua di Indonesia, Hardjo Mislan Alias Miskan, 109, tiba di Tanah Air. (Dok: Humas PPIH Embarkasi Surabaya)

Haji Tertua Indonesia Asal Ponorogo Jatim Tiba Selamat di Tanah Air

Amaluddin • 28 Juni 2024 12:52
Surabaya: Jemaah haji tertua di Indonesia, Hardjo Mislan Alias Miskan, 109, telah tiba di Tanah Air pada Kamis, 27 Juni 2024. Mbah Hardjo yang tergabung dengan kloter 19 asal Ponorogo ini, tampak sumringah saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES).
 
Dengan gaya khasnya, jempol diacungkan, Mbah Hardjo tiba dalam kondisi sehat walafiat bersama putranya, Sirmad yang setia mendampingi Mbah Hardjo selama menunaikan ibadah haji tahun ini. Menurut Sirmad, Mbah Hardjo, dapat  melaksanakan rangkaian ibadah haji sendiri baik sunah maupun wajib.
 
"Untuk melontar jumroh, saya yang membadalkan, lainnya Mbah Hardjo melakukan sendiri," kata Sirmad.
 
Sedangkan untuk pergerakan dari Arafah menuju Muzdalifah dan Mina, Mbah Hardjo didampingi Sirmad juga mengikuti skema murur. Meski membawa kursi roda sendiri, selama di Tanah Suci, Mbah Hardjo tidak selalu memakai kursi roda.
 
Baca: Seorang Haji Debarkasi Banjarmasin Meninggal Dalam Perjalanan Pulang ke Tanah Air

"Waktu di Madinah, kebetulan kami memperoleh hotel yang dekat dengan Masjid Nabawi. Mbah Hardjo tiap berangkat shalat seringkali berjalan kaki menuju masjid," kata Sirmad.

Sirmad tampak begitu terharu dengan kedatangan Mbah Hardjo, mertua, dan juga istrinya yang berangkat haji bersama sama.
 
"Alhamdulillah semua pulang dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun, mengingat saya harus mendampingi orang tua yang usianya sudah tidak muda lagi," katanya.
 
Sirmad membagikan pengalamannya ketika di Mina mengalami suhu udara mencapai 50 derajat celsius. "Panas sekali waktu itu. Alhamdulillah kondisi kesehatan kami tidak sampai drop. Menurut Mbah Hardjo, kuncinya adalah ikhlas selama menjalani rangkaian ibadah haji. Jalani saja semuanya tanpa ada mengeluh," katanya.
 
Sirmad menceritakan selama di tanah suci, Mbah Hardjo tidak rewel dalam hal makan. "Semua menu (khusus lansia) dimakan. Mbah Hardjo tidak minta aneh aneh," ujarnya.
 
Selama di Tanah Suci, Mbah Hardjo rajin dan semangat mengikuti senam lansia sehingga menjadi inspirasi bagi jemaah lansia lainnya.
 
Pada 2 Juli besok, Mbah Hardjo akan genap berusia 110 tahun. Keluarga berharap semoga Mbah Hardjo diberikan usia yang berkah dan sehat selalu. Kini, Mbah Hardjo sudah kembali ke Ponorogo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan