Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyebut empat titik alat early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini tsunami di daerah ini mengalami kerusakan.
Komandan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bantul Luk Luk Firmansyah mengatakan Pusdalops rutin melakukan uji coba EWS di seluruh Bantul guna memastikan alat tersebut berfungsi baik.
"Alhamdulillah baik, hanya ada empat titik yang mengalami kerusakan, kerusakan karena harus mengganti suku cadang di masing-masing titik," kata Luk Luk, Sabtu, 26 November 2022.
Total ada 29 alat yang terpasang dan emapt rusak. Lalu, sebanyak 28 alat milik Pemda Bantul dan satu milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Luk Luk mengatakan, uji coba alat EWS yang dikendalikan dari kantor Pusdalops BPBD Bantul tersebut memang rutin dilakukan setiap bulan sekali, dan tidak ada kaitannya dengan peristiwa gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
"Tidak ada kaitannya (dengan gempa Cianjur), uji coba rutin kami lakukan setiap bulan, di tanggal 26 pukul 10.00 WIB, kecuali Mei di tanggal 27," ujar dia.
Luk Luk mengatakan adanya kerusakan ini berdampak pada informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
"Tentunya iya, informasi dari kami sebagai pendukung informasi resmi tidak sampai ke masyarkat. Tetapi masyarakat masih dapat mengakses info, dengan instal aplikasi BMKG dan sirita," tutur dia.
Terhadap empat titik alat yang mengalami kerusakan itu rencananya akan diperbaiki agar nanti berfungsi dengan baik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY), menyebut empat titik alat
early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini
tsunami di daerah ini mengalami kerusakan.
Komandan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bantul Luk Luk Firmansyah mengatakan Pusdalops rutin melakukan uji coba EWS di seluruh Bantul guna memastikan alat tersebut berfungsi baik.
"Alhamdulillah baik, hanya ada empat titik yang mengalami kerusakan, kerusakan karena harus mengganti suku cadang di masing-masing titik," kata Luk Luk, Sabtu, 26 November 2022.
Total ada 29 alat yang terpasang dan emapt rusak. Lalu, sebanyak 28 alat milik Pemda Bantul dan satu milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG).
Luk Luk mengatakan, uji coba alat EWS yang dikendalikan dari kantor Pusdalops BPBD Bantul tersebut memang rutin dilakukan setiap bulan sekali, dan tidak ada kaitannya dengan peristiwa gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
"Tidak ada kaitannya (dengan gempa Cianjur), uji coba rutin kami lakukan setiap bulan, di tanggal 26 pukul 10.00 WIB, kecuali Mei di tanggal 27," ujar dia.
Luk Luk mengatakan adanya kerusakan ini berdampak pada informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
"Tentunya iya, informasi dari kami sebagai pendukung informasi resmi tidak sampai ke masyarkat. Tetapi masyarakat masih dapat mengakses info, dengan instal aplikasi BMKG dan sirita," tutur dia.
Terhadap empat titik alat yang mengalami kerusakan itu rencananya akan diperbaiki agar nanti berfungsi dengan baik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)