Peserta peragaan busana menunjukkan kebaya yang dibuat dari limbah pakaian di Pendopo Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, 27 September 2022. ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung
Peserta peragaan busana menunjukkan kebaya yang dibuat dari limbah pakaian di Pendopo Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, 27 September 2022. ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung

Inspiratif, PKK Kota Bandung Ubah Limbah Pakaian Jadi Kebaya

Antara • 27 September 2022 15:55
Bandung: Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bandung, Jawa Barat, memanfaatkan limbah baju bekas untuk dijadikan kebaya guna meminimalisasi timbunan sampah rumah tangga yang dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA).
 
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana, mengatakan upaya tersebut merupakan salah satu bagian dari program Pemerintah Kota Bandung yakni kurangi, pisahkan, dan manfaatkan (Kang Pisman) terkait sampah.
 
"Limbah pakaian tidak bisa terurai, sehingga dengan momen ini masyarakat bisa mengurangi limbah yang akan dibuang ke TPA," kata Yunimar di Pendopo Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, 27 September 2022.
 
Baca: Barisan Berkebaya jadi Wadah Komunitas Perempuan Penggiat Kebaya

PKK Kota Bandung menggelar peragaan busana kebaya dari limbah pakaian yang diikuti oleh setiap perwakilan kecamatan di Kota Bandung. Para peserta itu menggunakan beragam jenis kebaya, mulai dari model klasik hingga modern.

Menurut Yunimar selain mengurangi sampah, menurutnya pemanfaatan limbah pakaian juga bisa menghasilkan nilai ekonomi. Karena limbah pakaian yang nilainya kecil bisa menjadi bernilai besar jika didaur ulang secara kreatif menjadi kebaya.
 
Pada perlombaan peragaan busana tersebut, kebaya para peserta bakal dinilai dari tingkat kreativitas mendaur ulang dan dari kerapian hasil kebaya yang sudah jadi. Hasilnya, kata dia, peserta terbaik bakal menjadi perwakilan Kota Bandung untuk maju ke tingkat Jawa Barat.
 
"Untuk perwakilannya akan kita lihat dulu berapa peserta yang diminta untuk menjadi perwakilan masing-masing," jelasnya.
 
Sementara Ketua pelaksana kegiatan tersebut Yuli Rahmatia mengatakan kriteria yang dinilai yakni juga mencakup 3R (reuse, recycle, reduce).
 
"Kita juga menilai kesesuaian dengan tema. Temanya itu pakaian bekas menjadi kebaya klasik atau modern," ungkap Yuli.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan