Pekanbaru: Operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) terus dilakukan di Provinsi Riau. Operasi TMS merupakan tindakan preventif mencegah kebakaran lahan dan hutan (karhutla).
Hujan dengan intensitas sedang melanda wilayah Kota Pekanbaru sejak Jumat siang hingga sore, 12 Maret 2021, terjadi diduga karena operasi TMC atau hujan buatan di langit Riau.
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT Yudi Anantasena mengatakan, pelaksanaan operasi TMC di Provinsi Riau sesuai Instruksi Presiden Nomor 03 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan per 28 Februari 2020.
"Dalam hal ini, BPPT salah satunya mengemban tugas melaksanakan operasi modifikasi cuaca," kata Yudi Anantasena.
Sedangkan Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca-BPPT Jon Arifian mengungkapkan operasi TMC di Provinsi Riau rutin dilaksanakan hampir setiap tahun.
Baca juga: Kecelakaan Maut Sumedang, Polda Jabar Segera Panggil pihak Bus
"Target kegiatan TMC saat ini diutamakan untuk melakukan tindakan preventif dengan pembasahan lahan gambut namun tidak menutup kemungkinan jika sudah terjadi titik panas atau titik api, TMC juga berupaya untuk melakukan pemadaman. Berdasarkan historis fluktuatif jumlah titik hotspot meningkat pada Maret dan periode puncak pada Agustus hingga September," terangnya.
Tim TMC mengerahkan satu armada pesawat Casa 212-200 dengan registrasi A-2103 milik TNI AU. Sedangkan, jumlah personel dari BBTMC-BPPT berjumlah 11 orang yang terdiri dari tujuh orang yang bertugas di Posko TMC dan empat orang lainnya di Pos Meteorologi (Posmet).
"Dibantu dengan 11 kru TNI-AU untuk operasikan pesawat Casa 212-200 dan satu orang dari BMKG pusat yang berkoordinasi dengan BMKG Riau. Posko TMC Siaga Darurat Karhutla dipusatkan di area Lanud Roesmin Nurjadin Riau," terang dia. (Rudi Kurniawansyah)
Pekanbaru: Operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) terus dilakukan di Provinsi Riau. Operasi TMS merupakan
tindakan preventif mencegah kebakaran lahan dan hutan (karhutla).
Hujan dengan intensitas sedang melanda wilayah Kota Pekanbaru sejak Jumat siang hingga sore, 12 Maret 2021, terjadi diduga karena operasi TMC atau hujan buatan di langit Riau.
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT Yudi Anantasena mengatakan, pelaksanaan operasi TMC di Provinsi Riau sesuai Instruksi Presiden Nomor 03 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan per 28 Februari 2020.
"Dalam hal ini, BPPT salah satunya mengemban tugas melaksanakan operasi modifikasi cuaca," kata Yudi Anantasena.
Sedangkan Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca-BPPT Jon Arifian mengungkapkan operasi TMC di Provinsi Riau rutin dilaksanakan hampir setiap tahun.
Baca juga:
Kecelakaan Maut Sumedang, Polda Jabar Segera Panggil pihak Bus
"Target kegiatan TMC saat ini diutamakan untuk melakukan tindakan preventif dengan pembasahan lahan gambut namun tidak menutup kemungkinan jika sudah terjadi titik panas atau titik api, TMC juga berupaya untuk melakukan pemadaman. Berdasarkan historis fluktuatif jumlah titik hotspot meningkat pada Maret dan periode puncak pada Agustus hingga September," terangnya.
Tim TMC mengerahkan satu armada pesawat Casa 212-200 dengan registrasi A-2103 milik TNI AU. Sedangkan, jumlah personel dari BBTMC-BPPT berjumlah 11 orang yang terdiri dari tujuh orang yang bertugas di Posko TMC dan empat orang lainnya di Pos Meteorologi (Posmet).
"Dibantu dengan 11 kru TNI-AU untuk operasikan pesawat Casa 212-200 dan satu orang dari BMKG pusat yang berkoordinasi dengan BMKG Riau. Posko TMC Siaga Darurat Karhutla dipusatkan di area Lanud Roesmin Nurjadin Riau," terang dia. (Rudi Kurniawansyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)