Yogyakarta: Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan DIY rencananya mendapat jatah sebanyak 2,2 juta vaksin covid-19 pada tahap pertama. Pembajun mengatakan data tersebut bisa berubah sesuai temuan baru di lapangan.
"Ini tapi harus dipahami, bahwa ini data yang belum fix, data terus berjalan, artinya bisa semakin banyak atau berkurang," kata Pembajun usai video konferensi persiapan penyediaan vaksinasi covid-19, Sabtu, 28 November 2020.
Baca: 7 Pasien Covid-19 di Klaten Meninggal Dalam Sehari
Dia menjelaskan kuota vaksin covid-19 tersebut tergantung beberapa kriteria, yaitu jumlah penduduk 18-59 tahun, tidak memiliki komorbid, tidak pernah terpapar covid-19, dan tidak sedang menderita penyakit infeksi. Target realisasi vaksin tersebut belum dapat diprediksi.
Pembajun mengingatkan penerapan protokol kesehatan tetap tidak boleh diabaikan walaupun nantinya sudah ada vaksin. "Informasi yang kita dapatkan sementara adalah satu orang itu dua vaksin, diberikan dengan periode tertentu," ungkapnya melalui siaran pers dari Humas Pemda DIY.
Ia berharap dalam waktu dekat ini pihaknya bisa bisa melaksanakan simulasi, misalnya terkait pendistribusian vaksin, pihak yang bertanggung jawab mengamankan vaksin, vaksinator yang harus memberikan vaksin, hingga petunjuk teknis setelah menerima vaksin. Kepala Dinas Kominfo DIY Rony Primanto Hari menambahkan, sejauh ini, pihaknya menunggu datangnya vaksin.
"Kita persiapan saja, seperti sosialisasi dan sebagainya karena saat ini, pemahaman soal vaksinasi itu sendiri masih kurang. Jadi edukasi terkait dengan vaksin diperlukan," jelas dia. Rony mengatakan, Kementerian Kominfo akan menyiapkan basis data yang nantinya digunakan sebagai saran untuk vaksin supaya tidak ada penyalahgunaan vaksin. Dengan demikian, vaksin dapat menyebar merata sesuai dengan peruntukannya," ujarnya.
Yogyakarta: Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan DIY rencananya mendapat jatah sebanyak 2,2 juta vaksin
covid-19 pada tahap pertama. Pembajun mengatakan data tersebut bisa berubah sesuai temuan baru di lapangan.
"Ini tapi harus dipahami, bahwa ini data yang belum fix, data terus berjalan, artinya bisa semakin banyak atau berkurang," kata Pembajun usai video konferensi persiapan penyediaan vaksinasi covid-19, Sabtu, 28 November 2020.
Baca:
7 Pasien Covid-19 di Klaten Meninggal Dalam Sehari
Dia menjelaskan kuota vaksin covid-19 tersebut tergantung beberapa kriteria, yaitu jumlah penduduk 18-59 tahun, tidak memiliki komorbid, tidak pernah terpapar covid-19, dan tidak sedang menderita penyakit infeksi. Target realisasi vaksin tersebut belum dapat diprediksi.
Pembajun mengingatkan penerapan protokol kesehatan tetap tidak boleh diabaikan walaupun nantinya sudah ada vaksin. "Informasi yang kita dapatkan sementara adalah satu orang itu dua vaksin, diberikan dengan periode tertentu," ungkapnya melalui siaran pers dari Humas Pemda DIY.
Ia berharap dalam waktu dekat ini pihaknya bisa bisa melaksanakan simulasi, misalnya terkait pendistribusian vaksin, pihak yang bertanggung jawab mengamankan vaksin, vaksinator yang harus memberikan vaksin, hingga petunjuk teknis setelah menerima vaksin. Kepala Dinas Kominfo DIY Rony Primanto Hari menambahkan, sejauh ini, pihaknya menunggu datangnya vaksin.
"Kita persiapan saja, seperti sosialisasi dan sebagainya karena saat ini, pemahaman soal vaksinasi itu sendiri masih kurang. Jadi edukasi terkait dengan vaksin diperlukan," jelas dia. Rony mengatakan, Kementerian Kominfo akan menyiapkan basis data yang nantinya digunakan sebagai saran untuk vaksin supaya tidak ada penyalahgunaan vaksin. Dengan demikian, vaksin dapat menyebar merata sesuai dengan peruntukannya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)