Pimpinan BP TAGS, R Chaidir Susilaningrat menjelaskan semua akses ke objek wisata Goa Sunyaragi pun ikut ditutup.
"Penutupan ini sebagai refleksi (gerakan) untuk mengkritisi konflik internal BPTAGS dan Keluarga PRA Luqman Zulkaedin," ujar Chaidir, Jumat 12 November 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Chaidir, sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi kritik bagi kepemimpinan PRA Luqman. Namun masalah yang paling utama adalah kondusifitas.
"Kami meminta PRA Luqman lebih profesional dalam memimpin Badan Pengelola, karena Goa Sunyaragi ini merupakan objek wisata warisan budaya nasional yang perlu dilestarikan," tambah Chaidir.
Baca: 54 Pelanggar Prokes di Kota Cirebon Disanksi Menyapu Jalanan
Ditambahkan Chaidir, penutupan ini merupakan hasil musyawarah seluruh pengurus BPTAGS yang diangkat melalui Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadingrat.
Sementara itu, terkait rencana penutupan tersebut, BPTAGS mengaku sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Kkepolisian dan pihak Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK).
"Kami sudah mengirimkan pemberitahuan ke Polres Cirebon Kota dan BPKK tentang penutupan ini," ujar Kabag Humas BPTAGS, Eko Ardi Nugraha.
Eko juga meminta maaf kepada para wisatawan yang akan berkunjung ke Goa Sunyaragi atas penutupan ini. Ia juga mengimbau agar wisatawan bisa mengunjungi objek wisata lain di Kota Cirebon.
"Kami meminta maaf kepada wisatawan dan pihak biro wisata jika selama 2 hari akan kami tutup, dan bisa mengalihkan kunjungannya ke objek wisata sejarah lain," tutup Eko.