Tumpukan sampah di Posko Pengungsian SDN 4 Supiturang, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.. (foto: Medcom.id/Daviq)
Tumpukan sampah di Posko Pengungsian SDN 4 Supiturang, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.. (foto: Medcom.id/Daviq)

Sampah Jadi Masalah Baru di Pengungsian Erupsi Semeru

Daviq Umar Al Faruq • 09 Desember 2021 14:13
Lumajang: Masalah baru muncul di Posko Pengungsian SDN 4 Supiturang, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Tumpukan sampah di posko yang digunakan warga terdampak erupsi Gunung Semeru tersebut terlihat mulai menggunung.
 
Koordinator Posko Pengungsian SDN 4 Supiturang, Muhammad Thoha Mansyur  mengaku, kesulitan mengelola sampah di tempat pengungsian. Sehingga sampah milik warga dibiarkan menumpuk.
 
"Masalah sampah ini kita kekurangan tim pengambilan. Mungkin bisa dibantu dari pihak DLH (Dinas Lingkungan Hidup) yang terdekat, Kabupaten Malang, karena akses ke Lumajang tertutup. Mohon bantuannya," katanya, kepada Medcom.id, Kamis 9 Desember 2021.

Sampah Jadi Masalah Baru di Pengungsian Erupsi Semeru
Sampah di Posko Pengungsian SDN 4 Supiturang, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. (Foto: Medcom.id/Daviq)
 
Mansyur, menjelaskan, sampah di tempat pengungsian sudah empat hari tak diambil oleh petugas. Sampah terakhir kali diambil pada Senin, 6 Desember 2021.
 
"Sampah selama empat hari ini belum diambil. Itu sampah kita packing taruh di halaman rumah warga, jadi mengganggu banget. Senin pagi sudah diambil, terus sampe sekarang belum diambil lagi," ujarnya.
 
Selain itu, berdasarkan pantauan Medcom.id, terlihat tumpukan baju bekas di depan Posko Pengungsian. Baju-baju bekas tersebut menumpuk bersama sampah kardus dan plastik.
 
Baca juga: Santriwati Korban Ustaz Bejat Diberi Pemulihan Trauma
 
"(Baju-baju) itu enggak lewat kita. Tiba-tiba ada orang datang taruh baju, ketika kita kejar langsung pergi. Itu donatur yang tidak bertanggungjawab lah," ungkapnya.
 
Mansyur, meminta agar para donatur lebih tertib dalam menyalurkan bantuan. Yakni melalui relawan agar didata terlebih dahulu.
 
"Jadi untuk kawan-kawan yang menuju ke lokasi bencana, jangan sampai kalian membawa pakian yang kata kalian layak pakai. Karena disini akan menjadi bencana selanjutnya," tegasnya.
 
"Baju itu bekas dan tidak layak pakai. Tadi enggak sempat disentuh warga sudah kebuang. Jadi sayang. Jangan menimbulkan sampah lagi untuk donatur-donatur," imbuhnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan