Palu: Polda Sulawesi Tengah mengatakan hasil uji balistik 20 senjata api yang dibawa anggota kepolisian saat pengamanan demonstrasi di Desa Siney, Kabupaten Parigi Moutong, keluar dalam waktu empat hari. Menurut Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto, saat ini senjata api dan 60 proyektil yang diambil sudah berada di Laboratorium Forensik (Labfor).
"Sementara ini masih di Labfor. Perkiraan hasilnya keluar tiga sampai empat hari," katanya, di Palu, Kamis, 17 Februari 2022.
Hasil uji balistik akan dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di TKP. Selanjutnya akan ditentukan pelaku yang terlibat dalam penembakan seorang warga Desa Tada dalam unjuk rasa menolak tambang di Parigi Moutong.
Baca: Demonstran Penolak Tambang Tewas Ditembak, 17 Polisi Parigi Moutong Diperiksa
Sebelumnya, Propam Polda Sulteng telah memeriksa 17 anggota polisi untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Dari kasus tersebut sudah dikeluarkan LP penembakan dan telah ditingkatkan ke tingkat penyidikan karena itu merupakan tindak pidana.
“Tetapi tersangka masih dalam proses pencarian atau penyidikan dan menunggu hasil uji balistik dan apabila sudah keluar hasil akan disampaikan lebih lanjut,” kata Didik.
Polisi telah membentuk tim terdiri atas Propam, Irwasda, Kriminal Umum, dan Tim Labfor dari Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, secara umum sebenarnya tindakan pengamanan dan pembubaran demonstrasi tambang sudah sesuai SOP.
"Situasi dan kondisi di lokasi saat ini sudah sangat aman. Warga sudah beraktivitas seperti biasa," terangnya.
Palu: Polda Sulawesi Tengah mengatakan hasil uji balistik 20
senjata api yang dibawa anggota kepolisian saat pengamanan demonstrasi di Desa Siney, Kabupaten Parigi Moutong, keluar dalam waktu empat hari. Menurut Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto, saat ini senjata api dan 60 proyektil yang diambil sudah berada di Laboratorium Forensik (Labfor).
"Sementara ini masih di Labfor. Perkiraan hasilnya keluar tiga sampai empat hari," katanya, di Palu, Kamis, 17 Februari 2022.
Hasil uji balistik akan dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di TKP. Selanjutnya akan ditentukan pelaku yang terlibat dalam penembakan seorang warga Desa Tada dalam unjuk rasa menolak tambang di Parigi Moutong.
Baca: Demonstran Penolak Tambang Tewas Ditembak, 17 Polisi Parigi Moutong Diperiksa
Sebelumnya, Propam Polda Sulteng telah memeriksa 17 anggota polisi untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Dari kasus tersebut sudah dikeluarkan LP penembakan dan telah ditingkatkan ke tingkat penyidikan karena itu merupakan tindak pidana.
“Tetapi tersangka masih dalam proses pencarian atau penyidikan dan menunggu hasil uji balistik dan apabila sudah keluar hasil akan disampaikan lebih lanjut,” kata Didik.
Polisi telah membentuk tim terdiri atas Propam, Irwasda, Kriminal Umum, dan Tim Labfor dari Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, secara umum sebenarnya tindakan pengamanan dan pembubaran demonstrasi tambang sudah sesuai SOP.
"Situasi dan kondisi di lokasi saat ini sudah sangat aman. Warga sudah beraktivitas seperti biasa," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)