Lumajang: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengerahkan tim bantuan untuk menghitung volume material erupsi di puncak Gunung Semeru. Hal itu untuk mengantisipasi dampak bencana banjir lahar dingin.
"Kami akan menurunkan tim bantuan dari Jogja untuk menghitung berapa sebetulnya material yang masih di atas. Dalam waktu dekat tim ini akan segera hadir di Semeru," kata Kepala PVMBG Andiani dalam keterangan yang dipantau di Lumajang, Jawa Timur, Kamis, 9 Desember 2021.
Pihaknya juga telah menurunkan tim tanggap darurat, serta melakukan pemetaan daerah terdampak erupsi dan awan panas guguran Gunung Semeru.
PVMBG menurunkan tim pemetaan yang diawali dengan menerbangkan pesawat tanpa awak untuk memantau kondisi Gunung Semeru secara lebih luas. Tapi, pihaknya tetap menurunkan tim ahli geologi terkait batu-batuan gunung api.
Baca: Tim PUPR Ambil Contoh Tanah untuk Perbaikan Jembatan Geladak Perak
Andiani menegaskan, pihaknya fokus terhadap semua aktivitas terkait vulkanologi di Gunung Semeru. Saat ini, PVMBG terus melakukan berbagai kajian yang diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan pengertian kepada masyarakat tentang karakteristik Gunung Semeru.
Berdasarkan pemantauan visual yang dilakukan Antara hari ini, puluhan rumah di Dusun Kamar Kajang, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terendam material guguran lava Gunung Semeru yang dibawa banjir akibat hujan intensitas tinggi pada Rabu, 8 Desember dan Kamis dini hari, 9 Desember 2021.
Andiani mengingatkan masyarakat untuk menjauhi daerah-daerah yang merupakan aliran awan panas guguran. Pasalnya masih terdapat potensi erupsi sekunder dan endapan bebatuan yang masih bersuhu tinggi.
"Masyarakat tidak melakukan aktivitas pada radius satu kilometer dari puncak dan lima kilometer dalam sektor tenggara, serta sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak," ucapnya.
Lumajang: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengerahkan tim bantuan untuk menghitung volume material erupsi di puncak
Gunung Semeru. Hal itu untuk mengantisipasi dampak bencana banjir lahar dingin.
"Kami akan menurunkan tim bantuan dari Jogja untuk menghitung berapa sebetulnya material yang masih di atas. Dalam waktu dekat tim ini akan segera hadir di Semeru," kata Kepala PVMBG Andiani dalam keterangan yang dipantau di Lumajang, Jawa Timur, Kamis, 9 Desember 2021.
Pihaknya juga telah menurunkan tim tanggap darurat, serta melakukan pemetaan daerah terdampak erupsi dan awan panas guguran Gunung Semeru.
PVMBG menurunkan tim pemetaan yang diawali dengan menerbangkan pesawat tanpa awak untuk memantau kondisi Gunung Semeru secara lebih luas. Tapi, pihaknya tetap menurunkan tim ahli geologi terkait batu-batuan gunung api.
Baca: Tim PUPR Ambil Contoh Tanah untuk Perbaikan Jembatan Geladak Perak
Andiani menegaskan, pihaknya fokus terhadap semua aktivitas terkait vulkanologi di Gunung Semeru. Saat ini, PVMBG terus melakukan berbagai kajian yang diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan pengertian kepada masyarakat tentang karakteristik Gunung Semeru.
Berdasarkan pemantauan visual yang dilakukan Antara hari ini, puluhan rumah di Dusun Kamar Kajang, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terendam material guguran lava Gunung Semeru yang dibawa banjir akibat hujan intensitas tinggi pada Rabu, 8 Desember dan Kamis dini hari, 9 Desember 2021.
Andiani mengingatkan masyarakat untuk menjauhi daerah-daerah yang merupakan aliran awan panas guguran. Pasalnya masih terdapat potensi erupsi sekunder dan endapan bebatuan yang masih bersuhu tinggi.
"Masyarakat tidak melakukan aktivitas pada radius satu kilometer dari puncak dan lima kilometer dalam sektor tenggara, serta sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)