Malang: Polisi telah memeriksa sebanyak enam saksi terkait insiden bentrokan yang terjadi antara perguruan pencak silat dengan warga pada Minggu, 7 Agustus 2022 lalu, sekitar pukul 03.30 WIB. Peristiwa itu terjadi di wilayah Ngaglik, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.
"Saksi yang sudah kita periksa sekitar enam orang. Dari kedua belah pihak (perguruan pencak silat dan warga)," kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga, Selasa, 9 Agustus 2022.
Pada insiden tersebut tiga orang mengalami luka-luka. Selain itu, ada sepeda motor yang ditemukan dalam kondisi rusak.
"Sementara hanya korban luka dan motor yang digunakan rusak, yang termonitor ada tiga. Cuma kami masih pendalaman. Ada kerugian lain, korban lain, atau seperti apa. (Pemilik motor) masih belum tahu, karena hanya motor saja saya temukan," jelasnya.
Bayu mengaku, pihaknya masih belum menetapkan tersangka dalam kasus ini. Sebab, polisi masih melakukan pendalaman penyelidikan.
"(Tersangka) masih belum. Kita masih pemeriksaan saksi dan para korban. Kami kan masih pendalaman. Nanti kan berkembang dengan sendirinya," imbuhnya.
Bayu menambahkan sebelum insiden bentrokan itu terjadi, para anggota perguruan pencak silat ini dilaporkan usai mengadakan kegiatan pengesahan. Kegiatan itu diselenggarakan di salah satu tempat di Kabupaten Malang.
"Informasi di Malang Kabupaten itu ada sah-sahan PSHT. Masih dilakukan penyelidikan," ujar dia.
Malang: Polisi telah memeriksa sebanyak enam saksi terkait insiden bentrokan yang terjadi antara
perguruan pencak silat dengan warga pada Minggu, 7 Agustus 2022 lalu, sekitar pukul 03.30 WIB. Peristiwa itu terjadi di wilayah Ngaglik, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.
"Saksi yang sudah kita periksa sekitar enam orang. Dari kedua belah pihak (perguruan pencak silat dan warga)," kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga, Selasa, 9 Agustus 2022.
Pada insiden tersebut tiga orang
mengalami luka-luka. Selain itu, ada sepeda motor yang ditemukan dalam kondisi rusak.
"Sementara hanya korban luka dan motor yang digunakan rusak, yang termonitor ada tiga. Cuma kami masih pendalaman. Ada kerugian lain, korban lain, atau seperti apa. (Pemilik motor) masih belum tahu, karena hanya motor saja saya temukan," jelasnya.
Bayu mengaku, pihaknya masih belum menetapkan tersangka dalam kasus ini. Sebab, polisi masih melakukan pendalaman penyelidikan.
"(Tersangka) masih belum. Kita masih pemeriksaan saksi dan para korban. Kami kan masih pendalaman. Nanti kan
berkembang dengan sendirinya," imbuhnya.
Bayu menambahkan sebelum insiden bentrokan itu terjadi, para anggota perguruan pencak silat ini dilaporkan usai mengadakan kegiatan pengesahan. Kegiatan itu diselenggarakan di salah satu tempat di Kabupaten Malang.
"Informasi di Malang Kabupaten itu ada sah-sahan PSHT. Masih dilakukan penyelidikan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)