Trenggalek: Angka perkawinan usia anak di Kabupaten Trenggalek menduduki peringkat tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Bahkan pada 2021 tercatat 956 kasus perkawinan anak atau naik dua kali lipat.
Ketua LPA Trenggalek, Siti Mukiarti mengatakan dari data pada 2020 jumlah perkawinan anak mencapai 456 kasus. Sedangkan di 2021 meningkat menjadi 956 kasus.
"Dari jumlah tersebut, wilayah tertinggi perkawinan anak berada di wilayah pegunungan, yakni Kecamatan Dongko, Panggul dan Kecamatan Pule, " ungkap Mukiarti di Trenggalek, Selasa, 9 Agustus 2022.
Untuk menekan angka perkawinan pada anak, Pemkab Trenggalek meluncurkan program desa nol perkawinan anak. Program kerjasama dengan Unicef ini merupakan langkah kolaboratif yang melibatkan seluruh elemen mulai dari tingkat desa.
Bupati Trenggalek Mochmmad Nur Arifin mengatakan sejumlah kader disiapkan untuk mengintensifkan sosialisasi tentang aturan perkawinan dan bahaya perkawinan pada anak.
Selain itu aparatur pemerintah desa juga diwajibkan ikut berperan dalam penanggulangan perkawinan anak. "Pemerintah daerah bakal memberikan reward bagi desa yang berhasil mencapai nol perkawinan anak, " ujarnya.
Dari analisis pemerintah daerah, tingginya perkawinan anak di Trenggalek diakibatkan oleh sejumlah faktor. Di antaranya persoalan ekonomi, kekerasan seksual hingga adat istiadat dari masyarakat sekitar.
Sementara Kepala Kantor Unicef wilayah Jawa, Arie Lukmantara mengapresiasi langkah cepat Pemkab Trenggalek dalam menekan angka perkawinan anak. Sistem yang terbentuk secara kolaboratif dari tingkat desa di nilai akan mempermudah untuk upaya pencegahan perkawinan anak.
"Sistem tersebut juga harus sejalan dengan jaminan pemerintah terhadap akses pendidikan anak, meskipun dari keluarga tidak mampu, " ujarnya.
Data dari Unicef menyebutkan angka perkawinan anak di Indonesia masih cukup tinggi. Saat ini tercatat lebih dari satu juta perkawinan anak. Kondisi ini dinilai cukup mengkhawatirkan karena perkawinan anak dipastikan akan memutus cita-cita dan potensi anak bangsa untuk berkembang lebih baik.
Trenggalek: Angka perkawinan usia anak di Kabupaten Trenggalek menduduki peringkat tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Bahkan pada 2021 tercatat 956 kasus
perkawinan anak atau naik dua kali lipat.
Ketua LPA Trenggalek, Siti Mukiarti mengatakan dari data pada 2020 jumlah perkawinan anak mencapai 456 kasus. Sedangkan di 2021 meningkat menjadi
956 kasus.
"Dari jumlah tersebut, wilayah tertinggi perkawinan anak berada di wilayah pegunungan, yakni Kecamatan Dongko, Panggul dan Kecamatan Pule, " ungkap Mukiarti di Trenggalek, Selasa, 9 Agustus 2022.
Untuk menekan angka perkawinan pada anak,
Pemkab Trenggalek meluncurkan program desa nol perkawinan anak. Program kerjasama dengan Unicef ini merupakan langkah kolaboratif yang melibatkan seluruh elemen mulai dari tingkat desa.
Bupati Trenggalek Mochmmad Nur Arifin mengatakan sejumlah kader disiapkan untuk mengintensifkan sosialisasi tentang aturan perkawinan dan bahaya perkawinan pada anak.
Selain itu aparatur pemerintah desa juga diwajibkan ikut berperan dalam penanggulangan perkawinan anak. "Pemerintah daerah bakal memberikan reward bagi desa yang berhasil mencapai nol perkawinan anak, " ujarnya.
Dari analisis pemerintah daerah, tingginya perkawinan anak di Trenggalek diakibatkan oleh sejumlah faktor. Di antaranya persoalan ekonomi, kekerasan seksual hingga adat istiadat dari masyarakat sekitar.
Sementara Kepala Kantor Unicef wilayah Jawa, Arie Lukmantara mengapresiasi langkah cepat Pemkab Trenggalek dalam menekan angka perkawinan anak. Sistem yang terbentuk secara kolaboratif dari tingkat desa di nilai akan mempermudah untuk upaya pencegahan perkawinan anak.
"Sistem tersebut juga harus sejalan dengan jaminan pemerintah terhadap akses pendidikan anak, meskipun dari keluarga tidak mampu, " ujarnya.
Data dari Unicef menyebutkan angka perkawinan anak di Indonesia masih cukup tinggi. Saat ini tercatat lebih dari satu juta perkawinan anak. Kondisi ini dinilai cukup mengkhawatirkan karena perkawinan anak dipastikan akan memutus cita-cita dan potensi anak bangsa untuk berkembang lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)