Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa dengan magnitudo 5,4 di wilayah pantai barat Kaimana, Papua Barat, dipicu aktivitas sesar Tarera-Aiduna.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif Tarera-Aiduna," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, di Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip). Gempa yang terjadi pada Selasa, pukul 11.07.21 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,93 lintang selatan dan 133,81 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 72 km arah barat daya Kaimana, Papua Barat pada kedalaman 10 km.
Daryono menyampaikan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kaimana dengan skala intensitas III-IV MMI (modified mercally intensity), artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," paparnya.
Ia menambahkan hingga pukul 11.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada satu kali gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo M3,3. Masyarakat diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa dengan magnitudo 5,4 di wilayah
pantai barat Kaimana, Papua Barat, dipicu aktivitas sesar Tarera-Aiduna.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif Tarera-Aiduna," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, di Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip). Gempa yang terjadi pada Selasa, pukul 11.07.21 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,93 lintang selatan dan 133,81 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 72 km arah barat daya Kaimana, Papua Barat pada kedalaman 10 km.
Daryono menyampaikan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kaimana dengan skala intensitas III-IV MMI (modified mercally intensity), artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," paparnya.
Ia menambahkan hingga pukul 11.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada satu kali gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo M3,3. Masyarakat diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan
pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)