Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan, hanya dua sekolah yang memberlakukan aturan tersebut. Josef juga menjelaskan pukul 05.30 WITA masuk bukan berarti pelajaran langsung dimulai. Siswa diminta masuk lebih awal agar dapat mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran.
“Ini hanya untuk kelas 12, dan bukan semua SMA di NTT. Hanya dua sekolah yaitu SMA 1, dan SMA 6 yang kami lihat infrastrukturnya mendukung,” jelas Josef dalam tayangan Metro TV, Jumat, 3 Maret 2023.
| Baca juga: Pengamat: Kalau Bicara Kajian Akademis, Sekolah Terlampau Pagi Hasilnya Buruk |
Josep menjelaskan, alasan dua sekolah ini masuk lebih awal adalah untuk menciptakan daya juang siswa dan juga meningkatkan kedisiplinan. Hal ini berawal dari Implementasi Kurikulum Prototipe (IKP) yang diassessment oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahwa indeks pembelajaran SMA di Nusa Tenggara Timur termasuk rendah.
“Ini salah satu cara. Ada berbagai macam cara untuk meningkatkan kompetensi dari seorang anak. Daya juang seseorang itu bisa dimulai dengan bangun pagi,” tutur Yosef.
Dengan masuknya siswa dan guru lebih awal, diharapkan guru dan siswa dapat lebih siap dalam melakukan proses belajar mengajar.
“Selama ini kan kita tidak pernah tau guru ini mempersiapkan diri atau tidak. Di rumah punya waktu atau tidak. Kalau di sekolah, kepala sekolah bisa juga melakukan bimbingan,” tambah Yossef.
Lebih lanjut Josef menjelaskan, waktu mulainya belajar mengajar di setiap sekolah dikembalikan kepada sekolah masing-masing.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id