Ilustrasi pengendara roda dua melintasi sawah yang kekeringan di Citeras, Lebak, Banten, Kamis, 3 Agustus 2023. Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Ilustrasi pengendara roda dua melintasi sawah yang kekeringan di Citeras, Lebak, Banten, Kamis, 3 Agustus 2023. Antara/Muhammad Bagus Khoirunas

153 Hektare Sawah di Lebak Banten Terdampak Kekeringan

Antara • 26 Agustus 2023 14:27
Lebak: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, menyebut areal persawahan yang terdampak kekeringan seluas 153 hektare. Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan Dinas Pertanian setempat.
 
"Kami belum bisa memperkirakan kerugian areal persawahan dan krisis air bersih di 18 kecamatan akibat kemarau atau El Nino itu," kata Kepala BPBD Lebak Febby Rizki Pratama, di Lebak, Sabtu, 26 Agustus 2023.
 
Baca: 6 Kabupaten di NTT Tetapkan Status Darurat Kekeringan
 
Dia mengatakan tanaman padi yang terdampak kekeringan itu tentu perlu dilakukan penanganan sehingga tidak menimbulkan gagal panen atau puso. Apalagi BMKG memperkirakan kemarau ekstrem berlangsung hingga September 2023
 
BPBD Lebak berkoordinasi dengan instansi lain untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari fenomena Nino, menyusul ditetapkan 'Status Darurat Kekeringan'.
 
Kemarau yang terjadi sejak dua pekan terakhir ini, lanjutnya, dikhawatirkan menimbulkan kesulitan air, ancaman ketersediaan pangan, dan menimbulkan berbagai penyakit menular.
 
Karena itu BPBD Lebak menggelar rapat koordinasi untuk mengantisipasi kekeringan agar tidak berdampak terhadap kehidupan masyarakat.
 
"Kami bersama instansi lain bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) agar El Nino tidak menjadi ancaman ketersediaan pangan, krisis air bersih, dan penyakit menular," jelas Febby.
 
Baca: 18 Kecamatan di Lebak Banten Krisis Air Bersih
 
Sementara Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, mengatakan pihaknya kini melakukan pompanisasi di daerah areal persawahan yang memiliki sumber air permukaan dengan menyedot air Sungai Ciujung, Ciberang, Cisimeut, dan sungai lainnya.
 
Penyedotan air permukaan itu, kata dia, untuk penyelamatan tanaman agar bisa dipanen yang usia tanaman rata- rata 30-60 hari setelah tanam.
 
"Kami prioritaskan areal persawahan yang terdapat sumber air permukaan bisa diselamatkan," kata Deni.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan