"Saya pastikan itu, orang yang pabrik sepatu di Krangkeng saja dengan lahan 29 hektare butuh 15 ribu pekerja. Apa lagi nanti yang di Losarang yang kira-kira butuh lahan seribu hektare," kata Nina di Indramayu, Senin, 5 Agustus 2024.
Menurut Nina, potensi terbukanya lapangan kerja akan lebih besar manakala banyak investor baru. Dengan begitu, harapannya bakal lebih banyak lagi yang terserap menjadi tenaga kerja.
"Tapi perlu diingat, kualitas kitanya, skillnya tingkatkan dulu. Jangan sampai nanti lapangan pekerjaan sudah tersedia kualitas kitanya jelek," ungkapnya.
| Baca juga: Satpol PP Garut Temukan Bunker Minuman Keras |
Nina mengatakan komitmen pembukaan lapangan kerja tak lain untuk menyejahterakan masyarakat Indramayu. Semakin banyak tenaga kerja yang terserap, maka otomatis bisa menekan angka kemiskinan.
"Jangan sampai Kabupaten Indramayu mengalami kemiskinan ekstrem lagi, kalau bisa ditekan, ya ditekan, saya akan pasti usahakan itu," ujar dia.
Nina mengeklaim tren angka kemiskinan di Indramayu terus menurun. Pada 2020, jumlah penduduk miskin Indramayu sempat meningkat sekitar 220 ribu jiwa (12,70 persen). Hal itu terjadi akibat dampak pandemi covid-19.
Pada fase pemulihan dampak covid-19 itulah, Pemkab Indramayu melakukan sejumlah upaya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indramayu, angka kemiskinan di daerah yang dijuluki Kota Mangga itu terus menurun pada 2021-2023. Indramayu juga mampu keluar dari predikat kemiskinan ekstrem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id