medcom.id, Denpasar: Dua narapidana menjalani rekonstruksi pelarian mereka dari Lapas Klas IIA Kerobokan, Bali, yaitu Dimitar Nikolev Iliev warga Bulgaria dan Sayed Mohammed Said warga India. Sementara, Shaun Edward Davidson warga Australia dan Tee Kok King Bin Tee Kim Sai warga Malaysia diperankan petugas karena belum tertangkap.
Wadirkrimum Polda Bali AKBP Ruddi Setyawan mengatakan, empat narapidana keluar dari sel tahanan Lapas Kerobokan melalui plafon. Kemudian, mereka kabur melalui lubang yang ada di klinik Lapas Kerobokan sekira pukul 22.00 WITA pada 19 Juni 2017.
"Di dalam lapas tadi kita lakukan sekitar 10 adegan. Dari blok D sel, naik ke atap, terus keluar. Kemudian mereka turun di belakang klinik, di sana ada lubang. Keempatnya selanjutnya mengeluarkan air dari dalam lubang akibat hujan deras dari pukul 22.00 WITA hingga 02.30 WITA dan keluar dari lapas lewat lubang itu," papar Ruddi di Lapas Kerobokan, Jalan Tangkuban Perahu, Kerobokan, Badung, Bali, Kamis 13 Juli 2017.
(Baca: Polisi Gelar Rekonstruksi Pelarian Tahanan di Lapas Kerobokan)
Menurut Ruddi, tahanan yang kabur sengaja memanfaatkan hujan deras pada malam itu untuk menggali lubang bekas septic tank selama kurang lebih empat jam. Bekas galian tanah yang selama ini dicari petugas ternyata ada di dalam lubang. Kontur tanah yang lembek bisa menempel di dinding lubang galian.
"Tanahnya dia tarik pelan-pelan karena sudah tercampur dengan air, mereka keluarkan. Tadi pada saat kita ke TKP (tempat kejadian perkara), yang pertama itu ada becekan-becekan tanah," tambah Ruddi.
Pelaku utama yang menunjukkan jalan keluar dari lubang adalah Dimitar. Kemudian, yang keluar pertama kali adalah Shaun, disusul Said, Tee Kok King, dan yang terakhir Dimitar.
"Setelah berhasil keluar, mereka ganti pakaian tahanan di sebuah rumah kosong. Mereka sudah menyiapkan baju," ungkapnya.
(Baca: Lubang Kabur Napi Kerobokan Diduga Jadi Tempat Transaksi Narkoba)
Setelah itu, Dimitar dan Said menyetop taksi yang melintas di Lapas Kerobokan dan menuju Bandara Internasional I gusti Ngurah rai untuk terbang ke Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan, Shaun dan Tee Kok King langsung memisahkan diri begitu berhasil dari lubang.
Sebelumnya, empat tahanan warga asing Lapas Klas IIA Kerobokan kabur usai pemeriksaan apel pagi pada Senin 19 Juni 2017. Petugas mendapati lubang berdiameter 50 centimeter x 75 centimeter dengan panjang 15 meter yang tembus ke Jalan Raya Mertanadi, tepat di belakang poliklinik lapas.
Empat tahanan yang kabur, yakni Shaun Edward Davidson alias Eddie Lonsdale alias Michael John Bayman Bin Eddi, 33, napi kasus keimigrasian asal Australia; Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi, 43, napi kasus pelanggaran UU ITE dan pencucian uang asal Bulgaria; Sayed Mohammed Said, 31, napi kasus narkotika asal India; dan Tee Kok King Bin Tee Kim Sai, 50, napi kasus nakotika asal Malaysia.
Dua napi berhasil ditangkap di Timor Leste, yaitu Dimitar Nikolov Illiev dan Sayed Mohammed Said. Sementara, dua napi lainnya masih dalam pengejaran.
medcom.id, Denpasar: Dua narapidana menjalani rekonstruksi pelarian mereka dari Lapas Klas IIA Kerobokan, Bali, yaitu Dimitar Nikolev Iliev warga Bulgaria dan Sayed Mohammed Said warga India. Sementara, Shaun Edward Davidson warga Australia dan Tee Kok King Bin Tee Kim Sai warga Malaysia diperankan petugas karena belum tertangkap.
Wadirkrimum Polda Bali AKBP Ruddi Setyawan mengatakan, empat narapidana keluar dari sel tahanan Lapas Kerobokan melalui plafon. Kemudian, mereka kabur melalui lubang yang ada di klinik Lapas Kerobokan sekira pukul 22.00 WITA pada 19 Juni 2017.
"Di dalam lapas tadi kita lakukan sekitar 10 adegan. Dari blok D sel, naik ke atap, terus keluar. Kemudian mereka turun di belakang klinik, di sana ada lubang. Keempatnya selanjutnya mengeluarkan air dari dalam lubang akibat hujan deras dari pukul 22.00 WITA hingga 02.30 WITA dan keluar dari lapas lewat lubang itu," papar Ruddi di Lapas Kerobokan, Jalan Tangkuban Perahu, Kerobokan, Badung, Bali, Kamis 13 Juli 2017.
(Baca: Polisi Gelar Rekonstruksi Pelarian Tahanan di Lapas Kerobokan)
Menurut Ruddi, tahanan yang kabur sengaja memanfaatkan hujan deras pada malam itu untuk menggali lubang bekas septic tank selama kurang lebih empat jam. Bekas galian tanah yang selama ini dicari petugas ternyata ada di dalam lubang. Kontur tanah yang lembek bisa menempel di dinding lubang galian.
"Tanahnya dia tarik pelan-pelan karena sudah tercampur dengan air, mereka keluarkan. Tadi pada saat kita ke TKP (tempat kejadian perkara), yang pertama itu ada becekan-becekan tanah," tambah Ruddi.
Pelaku utama yang menunjukkan jalan keluar dari lubang adalah Dimitar. Kemudian, yang keluar pertama kali adalah Shaun, disusul Said, Tee Kok King, dan yang terakhir Dimitar.
"Setelah berhasil keluar, mereka ganti pakaian tahanan di sebuah rumah kosong. Mereka sudah menyiapkan baju," ungkapnya.
(Baca: Lubang Kabur Napi Kerobokan Diduga Jadi Tempat Transaksi Narkoba)
Setelah itu, Dimitar dan Said menyetop taksi yang melintas di Lapas Kerobokan dan menuju Bandara Internasional I gusti Ngurah rai untuk terbang ke Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan, Shaun dan Tee Kok King langsung memisahkan diri begitu berhasil dari lubang.
Sebelumnya, empat tahanan warga asing Lapas Klas IIA Kerobokan kabur usai pemeriksaan apel pagi pada Senin 19 Juni 2017. Petugas mendapati lubang berdiameter 50 centimeter x 75 centimeter dengan panjang 15 meter yang tembus ke Jalan Raya Mertanadi, tepat di belakang poliklinik lapas.
Empat tahanan yang kabur, yakni Shaun Edward Davidson alias Eddie Lonsdale alias Michael John Bayman Bin Eddi, 33, napi kasus keimigrasian asal Australia; Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi, 43, napi kasus pelanggaran UU ITE dan pencucian uang asal Bulgaria; Sayed Mohammed Said, 31, napi kasus narkotika asal India; dan Tee Kok King Bin Tee Kim Sai, 50, napi kasus nakotika asal Malaysia.
Dua napi berhasil ditangkap di Timor Leste, yaitu Dimitar Nikolov Illiev dan Sayed Mohammed Said. Sementara, dua napi lainnya masih dalam pengejaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)