medcom.id, Denpasar: Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny Kabur Harman menduga, lubang kaburnya empat narapidana Lapas Klas IIA Kerobokan dijadikan tempat transaksi narkoba. Bungker sepanjang 15 meter dengan diameter 15 sentimeter itu juga diduga jadi tempat menyimpan barang haram.
"Kami melihat langsung dugaan di Lapas Kerobokan ini ada bungker yang dijadikan tempat transaksi narkoba oleh warga binaan di sini dan pengedar," kata Benny di Lapas Kerobokan, Jumat 7 Juli 2017.
Benny bersama delapan anggota Komisi III DPR mengaku melihat langsung lubang sepanjang 15 meter itu. Dari hasil pemantauannya diindikasikan pengamanan Lapas Kerobokan sangat lemah, sehingga napi bisa kabur dan menyimpan narkoba di dalam bungker.
"Lemahnya pengamanan dan pengawasan yang dilakukan di lapas ini, " tambahnya.
Baca: Empat Tahanan Asing Kabur dari Lapas Kerobokan
Benny juga menyebut, ada kejanggalan dari lubang sepanjang 15 meter itu. Diduga saat napi menggali lubang mendapat bantuan dari petugas lapas. Sebab ada beberapa kejanggalan di lubang tempat kaburnya empat napi tersebut.
"Tanah galian itu dibawa ke mana, tidak mungkinlah kalau ada patroli di lapas ini pastilah diketahui. Jadi dugaan ada unsur kesengajaan," ucapnya.
Baca: Dua Tahanan Lapas Kerobokan Tertangkap di Timor Leste
Dia meminta Pemerintah Provinsi Bali membentuk tim khusus untuk mendalami kasus tersebut. "Kita minta pemerintah melakukan penyelidikan. Kalau bisa tim khusus untuk menyelidiki dugaan adanya bungker di dalam lapas," ucapnya.
medcom.id, Denpasar: Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny Kabur Harman menduga, lubang kaburnya empat narapidana Lapas Klas IIA Kerobokan dijadikan tempat transaksi narkoba. Bungker sepanjang 15 meter dengan diameter 15 sentimeter itu juga diduga jadi tempat menyimpan barang haram.
"Kami melihat langsung dugaan di Lapas Kerobokan ini ada bungker yang dijadikan tempat transaksi narkoba oleh warga binaan di sini dan pengedar," kata Benny di Lapas Kerobokan, Jumat 7 Juli 2017.
Benny bersama delapan anggota Komisi III DPR mengaku melihat langsung lubang sepanjang 15 meter itu. Dari hasil pemantauannya diindikasikan pengamanan Lapas Kerobokan sangat lemah, sehingga napi bisa kabur dan menyimpan narkoba di dalam bungker.
"Lemahnya pengamanan dan pengawasan yang dilakukan di lapas ini, " tambahnya.
Baca: Empat Tahanan Asing Kabur dari Lapas Kerobokan
Benny juga menyebut, ada kejanggalan dari lubang sepanjang 15 meter itu. Diduga saat napi menggali lubang mendapat bantuan dari petugas lapas. Sebab ada beberapa kejanggalan di lubang tempat kaburnya empat napi tersebut.
"Tanah galian itu dibawa ke mana, tidak mungkinlah kalau ada patroli di lapas ini pastilah diketahui. Jadi dugaan ada unsur kesengajaan," ucapnya.
Baca: Dua Tahanan Lapas Kerobokan Tertangkap di Timor Leste
Dia meminta Pemerintah Provinsi Bali membentuk tim khusus untuk mendalami kasus tersebut. "Kita minta pemerintah melakukan penyelidikan. Kalau bisa tim khusus untuk menyelidiki dugaan adanya bungker di dalam lapas," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)