Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, optimistis obat covid-19 kombinasi hasil temuan para peneliti akan mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pihaknya pun sudah siap jika obat covid-19 diproduksi secara massal.
"Jika sudah dapat izin produksi dan izin edar, obat bisa diproduksi massal pada September. Tapi itu bukan ranah kami," kata Rektor Unair, Mohammad Nasih, Rabu, 19 Agustus 2020.
Menurut dia, Unair hanya bertugas melakukan uji klinis hingga fase ketiga. Hasilnya pun diklaim menggemberikan. Unair telah melakukan uji coba terhadap sekitar 600 pasien positif covid-19.
"Hasil uji coba tersebut akan kami berikan ke mitra kami. Proses selanjutnya terserah mereka. Karena Unair telah menyelesaikan tugas," ungkapnya.
Baca juga: Penularan Covid-19 di Kota Bekasi Masih Tinggi
Sementara itu, Koordinator Produk Riset Covid-19 Unair, Ni Nyoman Tri Puspaningsih, mengaku pihaknya tengah mempersiapkan agar obat covid-19, bisa masuk tahap publikasi internasional. Meskipun hal itu bukan fokus utama.
"Fokus kami sekarang bagaimana bisa lebih cepat mendapatkan izin produksi dan izin edar dari BPOM. Kalau publikasi ilmiah bisa secara paralel sambil jalan," ujar dia.
Nyoman mengeklaim produksi obat itu sangat mendesak agar lebih banyak masyarakat yang sembuh dan terselamatkan dari covid-19. "Kami sudah ajukan, nanti BPOM yang memutuskan" jelasnya.
Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, optimistis obat covid-19 kombinasi hasil temuan para peneliti akan mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pihaknya pun sudah siap jika obat covid-19 diproduksi secara massal.
"Jika sudah dapat izin produksi dan izin edar, obat bisa diproduksi massal pada September. Tapi itu bukan ranah kami," kata Rektor Unair, Mohammad Nasih, Rabu, 19 Agustus 2020.
Menurut dia, Unair hanya bertugas melakukan uji klinis hingga fase ketiga. Hasilnya pun diklaim menggemberikan. Unair telah melakukan uji coba terhadap sekitar 600 pasien positif covid-19.
"Hasil uji coba tersebut akan kami berikan ke mitra kami. Proses selanjutnya terserah mereka. Karena Unair telah menyelesaikan tugas," ungkapnya.
Baca juga:
Penularan Covid-19 di Kota Bekasi Masih Tinggi
Sementara itu, Koordinator Produk Riset Covid-19 Unair, Ni Nyoman Tri Puspaningsih, mengaku pihaknya tengah mempersiapkan agar obat covid-19, bisa masuk tahap publikasi internasional. Meskipun hal itu bukan fokus utama.
"Fokus kami sekarang bagaimana bisa lebih cepat mendapatkan izin produksi dan izin edar dari BPOM. Kalau publikasi ilmiah bisa secara paralel sambil jalan," ujar dia.
Nyoman mengeklaim produksi obat itu sangat mendesak agar lebih banyak masyarakat yang sembuh dan terselamatkan dari covid-19. "Kami sudah ajukan, nanti BPOM yang memutuskan" jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)