Jombang: Petinggi Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, Jawa Timur, kembali berulah. Mereka memprovokasi para jemaah untuk siap berperang, ketika pesantren memanggilnya kenbali.
Mereka juga menyebut perjuangan mengadang polisi yang akan menangkap Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi sebagai jihad seperti Nabi Muhammad saat perang badar melawan pasukan kafir yang bersenjata lengkap.
"Jika Shiddiqiyyah memanggil, siap kita berjuang, siapkah kita berperang," kata seorang petinggi pesantren disambut teriakan takbir ratusan jemaah.
Video ajakan berperang itu beredar luas di masyarakat dan viral di media sosial. Pada video tersebut petinggi Shidiqiyyah itu menyebut petugas yang datang menggerebek pesantren untuk menangkap MSAT sebagai orang yang hati nuraninya tertutup.
"Mereka telah menginjak-injak dan meludahi kita," seru suara dalam video.
Baca juga: 3 Hakim Akan Adili Putra Kiai Jombang
Karena itu mereka juga mengajak ratusan jemaah yang baru dipulangkan oleh Polres Jombang agar siap berperang jika pesantren sidiqiyah memanggil mereka lagi.
"Setiap keringat yang kita teteskan, semuanya demi kejayaan Shiddiqiyyah," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengaku telah mengetahui video tersebut. Pihaknya juga sudah mengantongi identitas mereka.
Polisi akan segera melakukan konsultasi kepada ahli hukum dan bahasa untuk menyikapi ujaran yang disampaikan oleh salah satu petinggi di pesantren itu. Apakah terdapat unsur pidana atau tidak.
"Kami juga sudah melayangkan panggilan kepada petinggi shiddiqiyyah berinisial E untuk diperiksa di Mapolres Jombang pekan depan," katanya.
Jombang: Petinggi Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, Jawa Timur, kembali berulah. Mereka
memprovokasi para jemaah untuk siap berperang, ketika pesantren memanggilnya kenbali.
Mereka juga menyebut perjuangan mengadang polisi yang akan menangkap Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi sebagai jihad seperti Nabi Muhammad saat perang badar melawan pasukan kafir yang bersenjata lengkap.
"Jika Shiddiqiyyah memanggil, siap kita berjuang, siapkah kita berperang," kata seorang petinggi pesantren disambut
teriakan takbir ratusan jemaah.
Video ajakan berperang itu beredar luas di masyarakat dan viral di media sosial. Pada video tersebut petinggi Shidiqiyyah itu menyebut petugas yang datang menggerebek pesantren untuk menangkap MSAT sebagai orang yang hati nuraninya tertutup.
"Mereka telah menginjak-injak dan meludahi kita," seru suara dalam video.
Baca juga:
3 Hakim Akan Adili Putra Kiai Jombang
Karena itu mereka juga mengajak ratusan jemaah yang baru dipulangkan oleh Polres Jombang agar siap berperang jika pesantren sidiqiyah memanggil mereka lagi.
"Setiap keringat yang kita teteskan, semuanya demi kejayaan Shiddiqiyyah," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengaku telah mengetahui video tersebut. Pihaknya juga sudah mengantongi identitas mereka.
Polisi akan segera melakukan konsultasi kepada ahli hukum dan bahasa untuk menyikapi ujaran yang disampaikan oleh salah satu petinggi di pesantren itu. Apakah terdapat unsur pidana atau tidak.
"Kami juga sudah melayangkan panggilan kepada petinggi shiddiqiyyah berinisial E untuk diperiksa di
Mapolres Jombang pekan depan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)