Sleman: Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hampir tembus 6 ribu kasus. Ternak yang sakit masih sekitar 4 ribuan ekor.
"Jumlah kasus PMK per 25 Juli kemarin 5.592. Untuk jumlah yang sakit sebanyak 4.019," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono dihubungi, Jumat, 29 Juli 2022.
Suparmono mengatakan ternak sembuh dari PMK sebanyak 1.352. Selain itu, juga ada ratusan mati dan puluhan dipotong paksa.
"Yang mati 167 dan potong paksa 54. Untuk ternak yang suspek PMK sebanyak 5566," kata dia.
Ia menyatakan jumlah itu masih bisa bertambah apabila ada pembaruan data hingga 28 Juli. Ia belum bisa memperkirakan jumlahnya karena penambahan kasus maupun kematian kasus PMK tidak bisa dipastikan.
Sampai sejauh ini, lanjutnya, upaya pencegahan dengan vaksinasi terus dilakukan. Vaksinasi dilakukan sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Vaksinasi PMK tahap pertama sudah diberikan 3.100 dosis. Penyuntikan vaksin hari pertama pada 25 Juni menjangkau 100 ekor ternak. Kemudian, dilanjutkan pada 28-30 Juni dengan menyelesaikan 3.000 dosis vaksin.
Vaksinasi tahap kedua ada sebanyak 800 dosis. Dosis vaksin kedua ini merupakan hasil pembagian dari pemerintah DIY yang berasal dari CRS.
"Vaksin (tahap kedua) diutamakan untuk wilayah-wilayah zona hijau, baik di kandang komunal maupun individu," katanya.
Suparmono mengatakan penyuntikan vaksin yang dilakukan 26 Juli diperuntukkan untuk ternak kandang individu berada di Kecamatan Prambanan sebanyak 150 dosis.
Di luar wilayah itu lebih ditujukan untuk ternak di kandang-kandang komunal seperti Kecamatan Berbah dengan 150 dosis, Kecamatan Depok 100 dosis, Kecamatan Cangkringan 50 dosis, Kecamatan Pakem 50 dosis, Kecamatan Turi 50 dosis, Kecamatan Seyegan 150 dosis, dan Kecamatan Minggir 100 dosis.
"Kami akan melakukan vaksinasi kembali setelah dapat dosis vaksin lagi," ungkapnya.
Sleman: Kasus
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hampir tembus 6 ribu kasus. Ternak yang sakit masih sekitar 4 ribuan ekor.
"Jumlah kasus PMK per 25 Juli kemarin 5.592. Untuk jumlah yang sakit sebanyak 4.019," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono dihubungi, Jumat, 29 Juli 2022.
Suparmono mengatakan ternak sembuh dari PMK sebanyak 1.352. Selain itu, juga ada ratusan mati dan puluhan dipotong paksa.
"Yang mati 167 dan potong paksa 54. Untuk
ternak yang suspek PMK sebanyak 5566," kata dia.
Ia menyatakan jumlah itu masih bisa bertambah apabila ada pembaruan data hingga 28 Juli. Ia belum bisa memperkirakan jumlahnya karena penambahan kasus maupun
kematian kasus PMK tidak bisa dipastikan.
Sampai sejauh ini, lanjutnya, upaya pencegahan dengan vaksinasi terus dilakukan. Vaksinasi dilakukan sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Vaksinasi PMK tahap pertama sudah diberikan 3.100 dosis. Penyuntikan vaksin hari pertama pada 25 Juni menjangkau 100 ekor ternak. Kemudian, dilanjutkan pada 28-30 Juni dengan menyelesaikan 3.000 dosis vaksin.
Vaksinasi tahap kedua ada sebanyak 800 dosis. Dosis vaksin kedua ini merupakan hasil pembagian dari pemerintah DIY yang berasal dari CRS.
"Vaksin (tahap kedua) diutamakan untuk wilayah-wilayah zona hijau, baik di kandang komunal maupun individu," katanya.
Suparmono mengatakan penyuntikan vaksin yang dilakukan 26 Juli diperuntukkan untuk ternak kandang individu berada di Kecamatan Prambanan sebanyak 150 dosis.
Di luar wilayah itu lebih ditujukan untuk ternak di kandang-kandang komunal seperti Kecamatan Berbah dengan 150 dosis, Kecamatan Depok 100 dosis, Kecamatan Cangkringan 50 dosis, Kecamatan Pakem 50 dosis, Kecamatan Turi 50 dosis, Kecamatan Seyegan 150 dosis, dan Kecamatan Minggir 100 dosis.
"Kami akan melakukan vaksinasi kembali setelah dapat dosis vaksin lagi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)